Rabu, 08/05/2024 - 01:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Laporan: 11 Universitas Inggris Bantu Iran Kembangkan Program Drone Militer

ADVERTISEMENTS

Sebanyak 11 universitas di Inggris Raya dituduh membantu mengembangkan program pesawat tak berawak Iran dalam beberapa tahun terakhir.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

LONDON —  Sebanyak 11 universitas di Inggris Raya dituduh membantu mengembangkan program pesawat tak berawak Iran dalam beberapa tahun terakhir. Dalam sebuah laporan oleh surat kabar Yahudi Chronicle, 11 universitas di seluruh Inggris Raya telah terlibat dalam pengembangan teknologi militer Iran untuk penggunaan drone bunuh diri dan pesawat tempur Iran, melalui studi yang sebagian didanai oleh Teheran.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Studi yang dikutip dalam laporan tersebut termasuk yang diproduksi bersama oleh peneliti Imperial College, Ahmad Najgaran Kheirabadi dan ilmuwan dari Universitas Teknologi Shahrood dan Universitas Ferdowsi Mashhad, yang merupakan institut Iran. Studi ini dilaporkan didanai langsung oleh Iran. Para peneliti meneliti cara untuk meningkatkan mesin drone ringan seperti Shahed 136 yang saat ini digunakan secara luas oleh Rusia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
KBRI Beijing Minta Warga Waspadai Pengantin Pesanan
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Universitas Cranfield juga melakukan proyek dengan Universitas Sains dan Teknologi Iran pada 2021. Mereka secara khusus meneliti aplikasi militer dari sistem canggih yang dikenal sebagai pengontrol fuzzy di mesin jet, yang memungkinkan mesin memiliki kemampuan manuver yang lebih baik. Ini merupakan aspek penting untuk aplikasi militer dan kendaraan udara tak berawak.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Surat kabar Yahudi Chronicle juga mengutip lebih dari 200 makalah yang telah ditulis bersama oleh Universitas Shahid Beheshti Iran dan akademisi Inggris. Termasuk makalah yang mengeksplorasi pengembangan perangkat elektronik yang menggunakan konduktor super dan graphene, dengan potensi penggunaan komunikasi dan keamanan nirkabel generasi mendatang.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Makalah khusus itu ditulis oleh beberapa peneliti seperti Samane Kalhor, seorang peneliti di Universitas Glasgow yang telah menerima gelar doktornya dari Shahid Beheshti, serta Majid Ghaantshoar, yang masih berbasis di institusi Iran. Makalah itu juga ditulis oleh peneliti dari Universitas Cambridge. Ini merupakan salah satu keterlibatan institusi Inggris dan Barat yang paling bergengsi dalam program militer Iran.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Biden Mewanti-wanti Netanyahu, AS tak Mau Nimbrung Serang Balik Iran

Semua proyek penelitian, studi, dan makalah tersebut dilakukan meskipun Inggris melarang ekspor teknologi ke Iran yang dapat digunakan untuk keperluan dan aplikasi militer. Laporan itu juga muncul di tengah sanksi baru-baru ini yang dijatuhkan kepada individu dan organisasi Iran yang memasok Rusia dengan ‘kamikaze’ atau drone bunuh diri untuk digunakan dalam invasi ke Ukraina.

Anggota parlemen Inggris telah menyerukan penyelidikan tentang bagaimana penelitian yang berpotensi merusak Inggris dan pelanggaran sanksi diizinkan untuk dilakukan. Ketua Komite Pemilihan Urusan Luar Negeri Inggris, Alicia Kearns menyerukan penyelidikan atas keterlibatan peneliti Inggris dalam mengembangkan drone Iran.

“Ini adalah kolaborasi yang mengerikan,” ujar Kearns. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi