Senin, 20/05/2024 - 04:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Manajemen Data Pangan Kunci Penting Antisipasi Dampak Kemarau Ekstrem

 MALANG — Peneliti senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso menilai bahwa manajemen data pangan menjadi kunci penting untuk mengantisipasi dampak El Nino atau kemarau ekstrem di Indonesia. Joko mengatakan, dengan adanya manajemen data pangan tersebut, akan menjadi dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah untuk memitigasi risiko dari dampak El Nino.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Intinya manajemen data sangat penting sebagai dasar kebijakan untuk memitigasi risiko El Nino, baik dari sisi konsumsi maupun produksi,” kata Joko, Senin (12/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Joko menjelaskan, keberadaan data kebutuhan permintaan bahan pangan penting seperti beras dan komoditas pangan lainnya untuk kebutuhan rumah tangga dan industri, perlu penyesuaian dengan data produksi. Menurutnya, dengan data yang tersinkronisasi dengan baik, bisa menjadi modal awal untuk pengambilan langkah-langkah pemerintah dalam upaya untuk menyeimbangkan permintaan dengan pasokan, terlebih pada saat terjadi El Nino yang bisa berdampak terhadap gagal panen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
RUPS 2024 BRI Insurance Tetapkan Kepengurusan Baru

Jika permintaan relatif terjaga sementara produksi beras termasuk komoditas pangan lainnya mengalami gangguan, maka dari sisi pasokan dipastikan mengalami kendala. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah antisipatif.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Langkah-langkah antisipatif menjaga pasokan dapat dilakukan, salah satunya dengan mengeluarkan stok yang dimiliki Bulog, atau bahkan membuka kran impor sebagai alternatif terakhir,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ia menambahkan, jika permintaan tetap dan pasokan atau produksi juga dalam kondisi baik. Namun, ada kenaikan harga, maka hal tersebut menjadi indikasi awal adanya permainan harga oleh pelaku pasar.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Dengan kondisi itu, mengindikasikan bahwa manajemen informasi kebutuhan pangan dengan produksi kurang sinergi,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dengan informasi permintaan kebutuhan pangan dan mitigasi risiko dampak El Nino, maka kebijakan yang diambil pemerintah akan lebih tepat sasaran, khususnya dalam upaya untuk menjaga stabilitas harga pangan. Stabilitas harga pangan, menurutnya, merupakan salah satu hal yang sangat penting karena berkaitan langsung dengan angka kemiskinan di Indonesia, mengingat sebagian besar kelompok masyarakat mengalokasikan pendapatan untuk kebutuhan pangan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Jika harga pangan naik, maka otomatis garis kemiskinan naik. Sehingga ketika garis kemiskinan naik dan pendapatan tetap, maka akan semakin banyak masyarakat di bawah garis kemiskinan,” katanya.

Berita Lainnya:
Mentan Ajak Jajaran Kerja Maksimal Wujudkan Swasembada Pangan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan pernyataan untuk mewaspadai adanya potensi El Nino atau musim kemarau ekstrem pada 2023 yang akan menyebabkan penurunan curah hujan di Indonesia. Kewaspadaan untuk menghadapi musim kemarau ekstrem yang diperkirakan terjadi pada Juli-Agustus 2023 perlu dilakukan pemerintah, mengingat akan memberikan dampak terhadap sektor produksi pangan di dalam negeri.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi