Selasa, 30/04/2024 - 03:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Intelijen Belanda Pernah Laporkan Rencana Ukraina Serang Pipa Nord Stream ke CIA

ADVERTISEMENTS

Badan intelijen militer Belanda, MIVD, telah memperingatkan CIA tentang adanya rencana peledakan pipa Nord Stream

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

AMSTERDAM — Badan Intelijen Belanda memberikan informasi kepada Badan Intelejen Amerika (CIA), mengenai dugaan rencana Ukraina pada Juni 2022 untuk meledakkan pipa Nord Stream, demikian laporan lembaga penyiaran nasional Belanda, NOS, pada Selasa (13/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Laporan NOS, yang disusun dengan bantuan dari beberapa media terkemuka di Jerman, walau NOS tidak menyebutkan sumbernya. Dikatakan bahwa badan intelijen militer Belanda, MIVD, telah memperingatkan CIA tentang adanya rencana tersebut, yang mengarah pada peringatan dari Washington kepada Kiev untuk tidak menyerang pipa tersebut.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menhan Rusia dan Prancis Bahas Ukraina Lewat Sambungan Telepon
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ledakan yang tidak dapat dijelaskan pelakunya hingga kini itu, telah menyebabkan pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2 yang baru dibangun itu, pecah pada bulan September lalu. Akibatnya pipa yang membawa gas dari Rusia ke Jerman di bawah Laut Baltik terganggu penyalurannya.

ADVERTISEMENTS

Ledakan tersebut terjadi di zona ekonomi Swedia dan Denmark. Kedua negara tersebut mengatakan bahwa ledakan tersebut disengaja, tetapi belum menentukan siapa yang bertanggung jawab. Kedua negara tersebut dan Jerman sedang melakukan investigasi.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Pasukan Penjaga Perdamaian Rusia Mundur dari Karabakh

 

Washington dan NATO menyebut insiden itu sebagai “tindakan sabotase”. Moskow menuduh para penyelidik mengulur-ulur waktu dan berusaha menyembunyikan siapa dalang di balik serangan itu. Sementara itu Ukraina telah membantah bertanggung jawab atas ledakan pipa gas tersebut.

Terkait laporan media NOS itu, Badan Intelijen Militer Belanda, MIVD tidak menanggapi, segera setelah dihubungi untuk dimintai komentar.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi