Selasa, 30/04/2024 - 17:27 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Jangan Remehkan El Nino, Inflasi Bisa Melesat

ADVERTISEMENTS

Kondisi tanaman pertanian tomat dan cabai mulai meranggas akibat kekuarangan air di daerah Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (14/6/2023). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat supaya tetap waspada adanya bencana hidrometeorologi pada musim kemarau ini. BMKG memprediksi Indonesia akan mengalami El Nino pada 2023 yanag menyebabkan potensi musim kemarau bersifat lebih kering dari normalnya dan periode kemarau lebih lama.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

MEDAN — Ekonom Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo berharap Pemerintah mampu mengendalikan inflasi saat fenomena El Nino, yang dapat mengakibatkan kekeringan di sejumlah wilayah di Indonesia, terjadi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“El Nino ini sudah diprediksi. Seharusnya Pemerintah dapat mengantisipasinya dengan kebijakan yang tepat,” ujar Wahyu di Medan, Rabu (14/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Mengapa di Indonesia Tidak Bisa Melihat Gerhana Matahari Total dan Ledakan di Matahari? 

Pengamat yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU itu menyebutkan salah satu bentuk kebijakan yang bisa diambil oleh Pemerintah adalah impor, khususnya untuk komoditas pangan. Namun, Wahyu menyarankan agar impor tersebut dengan pertimbangan yang matang dan hati-hati supaya tidak terlalu merugikan petani.

ADVERTISEMENTS

“Impor bisa dilakukan secara bertahap, sedikit-sedikit sebelum El Nino terjadi. Dengan demikian, kita memiliki cadangan stok sehingga harga tetap stabil. Jika mengimpor ketika El Nino berlangsung, harganya tentu akan tinggi dan itu meningkatkan inflasi,” tutur dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Wahyu meminta Pemerintah untuk mengidentifikasi dengan akurat mana daerah-daerah yang sangat dan sedikit terdampak El Nino, kemudian stok cadangan pangan di sana. Wilayah-wilayah yang relatif tidak terlalu merasakan efek El Nino bisa dimaksimalkan untuk menghasilkan produk pangan yang dapat dikirim ke daerah lain.

Berita Lainnya:
Ada Penimbunan Bahan Pangan, Wamendag: Langsung Laporkan!

“Misalnya, untuk menghasilkan beras, bisa menggunakan lahan yang sebelumnya dipakai menanam jagung. Namun, sebelum itu Pemerintah mesti mengidentifikasi berapa stok kekurangan pangan di setiap daerah supaya dapat ditutupi dari wilayah lain,” kata Wahyu.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sekitar 50-60 persen peluang terjadinya El Nino di Indonesia pada semester kedua 2023 dengan puncaknya diyakini pada bulan Agustus. Salah satu dampak El Nino yang sangat diwaspadai adalah terjadinya gagal panen.

Gagal panen ini akan membuat kurangnya stok beras yang berujung pada meningkatnya harga. Berdasarkan BMKG, El Nino merupakan fenomena memanasnya suhu muka laut Samudra Pasifik bagian tengah. Pemanasan itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi