Selasa, 30/04/2024 - 13:36 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Cara Ridwan Kamil Merealisasikan Pembangunan yang Bisa Jadi Percontohan

ADVERTISEMENTS

 BANDUNG—Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hanya berkontribusi sekitar 20 persen dari kebutuhan pembangunan. Oleh karena itu, Ridwan Kamil mengajak agar tak selalu mengandalkan APBD dalam proses pembangunan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Poin utamanya, menginspirasi agar jangan berpikir APBD, APBD, tapi berpikir cara lain untuk membangun daerahnya dengan segala keterbatasan,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil saat hadir dalam acara rapat kerja Asosiasi Pengelola Pendapatan Daerah Indonesia (APPDI), di Trans Hotel, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Kamis (15/6/2023). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam kegiatan yang dihadiri berbagai pemerintah daerah itu, Emil mengatakan, ada banyak pintu lain yang dapat diandalkan untuk berkontribusi terhadap pembiayaan pembangunan. Antara lain pinjaman daerah, CSR yang harus dikejar, obligasi daerah, serta dana umat untuk kegiatan sosial.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Terbaru Ridwan Kamil hingga Bobby Nasution, Ini Daftar Bacagub Golkar untuk Pilkada 2024
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kalau semuanya meminta ke APBD untuk segala urusan, nggak cukup. Karena APBD itu maksimal hanya 20 persen,” katanya.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Saat ini, kata dia, digitalisasi pembayaran sangat membantu menaikkan pendapatan daerah. Di Jawa Barat, kata dia, pendapatan dari pajak kendaraan bermotor pun naik tiga kali lipat setelah melakukan digitalisasi.

 

“Mudah-mudahan saling bersinergi bertukar ilmu dan akhirnya meningkatkan pendapatan daerah di daerah masing-masing secara inovatif, berkeadilan, dan berkarakter khas daerah masing-masing,” katanya.

 

Ketua APPDI, Dedi Taufik mengatakan, pemerintah daerah perlu berinovasi dan melakukan penguatan reformasi birokrasi.  Salah satunya yakni melalui transformasi digital, agar tidak hanya mengandalkan APBD untuk pembangunan daerah.

Berita Lainnya:
Jalan Lintas Bengkulu-Sumsel Rawan Longsor, Pengguna Jalan Diimbau Waspada

 

“Kata lihat perkembangan tren pembayaran non tunai ini naik terus dari 2021 ke 2022, dari Rp500 miliar ke Rp679 miliar. Berarti ada peningkatan untuk mulai kita go digital,” kata Dedi yang menjabat juga sebagai Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar.

 

Dalam kegiatan Raker APPDI, kata Dedi, berbagai daerah turut berbagi pengalaman terkait pengembangan potensi pendapatan daerah.

 

“Kita ada sharing session juga dari beberapa Korwil, di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Korwil ini menyatakan ada penyeragaman untuk nilai jual kendaraan, tarif dan sebagainya itu yang dilakukan dan disepakati bersama,” paparnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi