Selasa, 21/05/2024 - 17:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Diterpa Covid, Sahid Jaya Tetap Bukukan Kenaikan Pendapatan Sepanjang 2022

PT Hotel Sahid Jaya International, Tbk (SHID) melakukan Rapat Umum Pemeganh Saham (RUPS) Tahun Buku 2022 di Jakarta, Senin (19/6/2023).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — PT Hotel Sahid Jaya International, Tbk (SHID) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 29,98 persen menjadi Rp 90,23 miliar sepanjang 2022 dari tahun lalu sebesar Rp 69,4 miliar. Perseroan optimistis dengan capaian tahun lalu, pengembangan bisnis Sahid Jaya akan dilanjutkan pada tahun ini. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Usaha pemerintah untuk melandaikan angka Covid-19 sampai tahun 2022 berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi perseroan,” kata Direktur Sahid Jaya, Hengky Roy dalam Public Expose usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2022 di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (19/6/2023). 

Berita Lainnya:
Penyakit Autoimun Meningkat Pascapandemi Covid-19

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian Indonesia sepanjang 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5.31 persen atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 dan 2021. Adapun, kontributor utama dari PDB nasional adalah sektor konsumsi. 

Meski demikian perseroan tetap waspada dan melakukan antisipasi terhadap faktor-faktor yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global dan berdampak pada menurunnya pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
InJourney Airports Siapkan 13 Bandara Layani Angkutan Haji 2024

Hengky menambahkan, meskipun pendapatan perusahaan meningkat, perseron juga tetap melakukan pengetatan biaya operasional untuk memperkecil kerugian Perseroan. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Angka revenue meningkat 29,98 persen menjadi sebesar Rp 90,23 miliar, Cost of Sales juga meningkat 43,73 persen menjadi sebesar Rp 32,92 miliar dan G&A Cost turun 2,89 persen menjadi sebesar Rp 78,43 miliar,” ujarnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi