Selasa, 30/04/2024 - 03:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Jerman Desak Cina Tekan Rusia Akhiri Perang

ADVERTISEMENTS

Kanselir Jerman Olaf Scholz mendesak Cina agar menggunakan pengaruhnya terhadap Rusia demi mengakhiri perang di Ukraina saat bertemu Perdana Menteri Cina Li Qiang

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

BERLIN – Kanselir Jerman Olaf Scholz mendesak Cina agar menggunakan pengaruhnya terhadap Rusia demi mengakhiri perang di Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Saya sekali lagi memohon pemerintah Cina agar mendesak lagi Rusia dalam perang ini. Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Cina memikul tugas yang sangat penting di sini,” kata Scholz dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Cina Li Qiang di Berlin, Selasa (20/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Sekutu-sekutu NATO Ingin Kirim Lebih Banyak Bantuan ke Ukraina
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Scholz juga mengingatkan Cina agar tidak mengirimkan senjata ke Rusia.

ADVERTISEMENTS

“Penting bagi Cina untuk tidak mengirimkan senjata kepada agresor Rusia,” kata dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Scholz juga berterima kasih kepada Cina yang sudah menyerukan agar tidak boleh ada yang mengancam menyebarkan senjata nuklir dalam konflik Rusia dan Ukraina.

Berita Lainnya:
Romania dan Bulgaria Bergabung ke Schengen, Apa Saja Dampaknya?

Pertemuan di Berlin adalah ketujuh kalinya Jerman dan Cina mengadakan konsultasi pemerintah tingkat tinggi.

Li yang menjabat perdana menteri sejak Maret lalu juga bertemu dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier pada Senin (19/6/2023).

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi