Minggu, 05/05/2024 - 20:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Jerman Janjikan Jaminan Keamanan Jangka Panjang untuk Ukraina

ADVERTISEMENTS

 BERLIN – Kanselir Jerman Olaf Scholz menjanjikan jaminan keamanan jangka panjang untuk Ukraina. Namun Scholz menyatakan bahwa Ukraina belum bisa bergabung dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) selama perang dengan Rusia masih berlangsung. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Scholz mengungkapkan, saat ini Jerman dan para mitranya di G7 serta Uni Eropa sedang membahas tentang pemberian jaminan keamanan jangka panjang untuk Ukraina. “Tujuan kami adalah dukungan militer yang berkelanjutan untuk Ukraina, termasuk dengan senjata Barat modern, dan penguatan ketahanan ekonomi Ukraina karena mempertahankan diri dari agresi Rusia,” ucapnya saat berbicara di parlemen Jerman, Kamis (22/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sementara terkait potensi keanggotaan Ukraina di NATO, Scholz mengatakan, situasi yang sedang berlangsung saat ini harus diperhatikan. Dia menambahkan bahwa Pemerintah Ukraina telah mengakui bahwa negara tersebut tidak dapat bergabung dengan NATO selama perang masih berlangsung.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bergabung dengan Afsel, Turki Berharap Genosida Israel akan Terungkap
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Oleh karena itu, saya menyarankan agar kita fokus pada prioritas utama (pada KTT NATO) di Vilnius (pada pertengahan Juli), yaitu memperkuat kekuatan tempur Ukraina,” ujar Scholz.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Scholz telah melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Berlin pada Senin (19/6/2023) lalu. Dalam konferensi pers bersama, Stoltenberg mengatakan bahwa NATO tidak memiliki rencana menerbitkan undangan resmi untuk keanggotaan Ukraina di aliansi tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kami tidak membahas masalah undangan resmi. Apa yang kami diskusikan adalah bagaimana membawa Ukraina lebih dekat ke NATO dan ada konsultasi yang sedang berlangsung dan saya tidak dalam posisi mendahului hasil dari konsultasi tersebut,” kata Stoltenberg dalam konferensi pers bersama Scholz.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Stoltenberg pun mengisyaratkan bahwa prospek keanggotaan Ukraina tidak akan dibahas pada KTT NATO di Vilnius, Lithuania, pada Juli mendatang. “KTT Vilnius pada bulan Juli akan menetapkan visi untuk masa depan Ukraina sebagai anggota keluarga Euro-Atlantik yang demokratis dan independen,” ucapnya.

Berita Lainnya:
Rusia: Pembekuan 300 Miliar Dolar AS Aset Rusia Adalah Pencurian Terbesar

Pada April lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak NATO untuk segera merangkul negaranya sebagai anggota resmi blok tersebut. Hal itu disampaikan ketika Jens Stoltenberg melakukan kunjungan perdana ke Kiev sejak dimulainya konflik dengan Rusia pada Februari 2021 lalu. 

Zelensky mengatakan, KTT NATO yang diagendakan digelar di Lithuania pada Juli mendatang bisa menjadi momen bersejarah jika Ukraina menerima undangan resmi untuk bergabung dengan aliansi tersebut. “Sudah waktunya untuk mengambil keputusan yang tepat,” ujarnya dalam konferensi pers bersama Stoltenberg, 20 April 2023 lalu.

Berbeda dengan pernyataan terbarunya, dalam konferensi pers di Kiev Stoltenberg memastikan bahwa isu keanggotaan Ukraina akan menjadi agenda utama dalam pembahasan KTT NATO pada Juli mendatang. “NATO akan mendukung Anda hari ini, besok, dan selama yang dibutuhkan,” ujarnya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi