Selasa, 30/04/2024 - 15:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pengguna Narkoba Kota Bandung Naik Signifikan, Pemkot Berencana Bangun Gedung Rehabilitasi

ADVERTISEMENTS

 BANDUNG — Kepala BNN Kota Bandung Mada Roostanto mengungkapkan bahwa setiap tahunnya angka pengguna narkoba di Kota Bandung terus mengalami kenaikan. Mada mengatakan, di tahun 2020 Kota Bandung mencatat sebanyak 250 kasus narkoba, dan meningkat menjadi 300 lebih kasus di tahun setelahnya. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Menanggapi temuan ini, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengaku telah bertemu dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung untuk mendiskusikan rencana pengadaan gedung rehabilitasi pengguna narkoba di Kota Bandung. Menurutnya, saat ini DPRD Kota Bandung tengah menyusun perencanaan atau Detail Engineering Design (DED). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami sudah sepakat agar Kota Bandung dapat memiliki gedung rehabilitasi dan sekarang sedang berproses untuk menyusun DED dan sudah berjalan,” kata Ema saat ditemui di Balai Kota Bandung, Rabu (21/6/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Serangan Hizbullah Bikin Pemukiman Yahudi di Palestina Jadi 'Kota Hantu'

Dia berharap dalam waktu dekat anggaran sudah dapat disepakati, dan gedung yang rencananya akan dibangun di Jalan Ciung Wanara, Lebak Siliwangi, Kecamatan Coblong ini dapat terealisasi di 2024. Selain menjadi pusat penyembuhan, gedung rehabilitasi ini, kata Ema, dapat menjadi sarana untuk memasifkan kegiatan pencegahan narkoba di Kota Bandung. 

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kalau Kota Bandung sudah punya tempat rehabilitasi minimal untuk fasilitas antisipasinya sudah tersedia walaupun kita juga tidak ingin masyarakat kota Bandung banyak yang terjerat narkoba. Saya harapkan tahun depan sudah dimulai pembangunan tapi memang kembali lagi ke proses pengurusan DED,” kata Ema. 

Ema menyambungkan, upaya ini juga menjadi bentuk pengoptimalan pencapaian tujuan Kota Bandung agar dapat terbebas dari narkoba. Terlebih jika merujuk pada realita di lapangan, dimana pengguna narkoba di Kota Bandung tergolong tinggi. 

“Ini kan memperhatikan apalagi kalau sampai merambat ke anak-anak usia dini baik SD SMP maupun SMA,” ucapnya. 

Berita Lainnya:
Kisah Dua Saudara Kandung jadi Tersangka di Kasus Timah

“Makanya kita juga ajak BNN agar berkolaborasi dengan disdik agar kita optimalkan sosialisasi kepada anak-anak di sekolah-sekolah agar tidak ada lagi yang terjebak dengan narkoba,” imbuh Ema. 

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Barat, pada 2021, Kota Bandung dinobatkan sebagai kota dengan jumlah pengguna narkoba terbanyak di Jawa Barat, disusul Bogor, Sukabumi dan Cianjur. Meskipun terdiri dari berbagai macam kalangan, namun pekerja masih menjadi kelompok yang mendominasi, disusul pelajar. 

“Untuk usianya memang belum diketahui secara spesifik tapi ada pula pengguna usia SD karena obat tramadol itu gampang ditemui, murah, banyak penjualnya, karena memang jenis itu lebih masuk ke obat keras ya dibanding narkotika,” ungkap Kepala BNN Kota Bandung Mada Roostanto. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi