JAKARTA — Kreativitas mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) boleh mendapat acungan jempol. Tahun ini, UMJ memeroleh delapan pendanaan dalam program program pembinaan wirausaha mahasiswa (P2MW) yang disetujui Kemendikbudristek.
Karena itu pula, Wakil Rektor IV UMJ, Septa Candra, menyatakan pihaknya mendorong berbagai usaha yang dimiliki atau dirintis mahasiswanya dapat lebih mudah memperoleh pendanaan melalui program P2MW. Meski diakuinya, saat pengajuan oleh mahasiswa, akan dilakukan seleksi oleh tim reviewer atau penilai dari Direktorat Kemdikbudristek terkait. Utamanya, untuk menentukan proposal yang lolos dan mendapat dana.
“Hal ini dilakukan secara serius untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan kepada mahasiswa UMJ agar menjadi enterpreuner muda setelah lulus kuliah nanti,” kata Septa kepada Republika, Senin (26/6/2023).
Dia menambahkan, setiap tahun saat ada pengumuman penerimaan proposal, pihaknya di Kemahasiswaan UMJ, akan menyampaikan dan menyosialisasikan kepada mahasiswa secara menyeluruh. Dia berharap para mahasiswa kemudian bisa mematangkan konsep yang ada.
“Dalam pembuatan proposal saya menyampaikan ke kepala unit yang membina kewirausahaan mahasiswa di UMJ untuk melakukan pendampingan kepada mahasiswa serta menunjuk para dosen pendamping,” ujarnya.
Pihak dia juga mengupayakan integrasi program wirausaha mahasiswa dengan mata kuliah kewirausahaan. Khususnya, kata dia, dengan mengharuskan output dari mata kuliah tersebut, yaitu proposal wirausaha. “Alhamdulillah dari tahun ke tahun semakin meningkat jumlah proposal mahasiswa yang lolos didanai. Saya memang menargetkan setiap tahunnya ada peningkatan,” katanya seraya mengatakan pihaknya akan terus memantau dalam pembinaan dan pendampingan dalam pembuatan proposal mahasiswa.
Terpisah, Dekan FTAN UMJ Sularno mengatakan, pendanaan program P2MW melalui skema usulan proposal oleh mahasiswa yang didampingi dosen pembimbing. Pada 2023 ini, ada delapan kelompok mahasiswa UMJ yang menerima program tersebut. Satu di antaranya dari Prodi Pendidikan Matematika dengan usulan ‘Bimbingan Belajar Kreasi’ dari Emiliana Saraswati dan pembimbingnya Arlin Astriyani.
Lima lainnya berasal dari Prodi Agroteknologi dengan usulan ‘Daddy Sugar Glider’ usulan Jidan Akbar dan pembimbingnya Lorenta, lalu usulan ‘Jatropha Paper Soap’ dari Shaffikri Muthi dan pembimbing Dessy Iriani. Selain itu, usulan ‘Tabungan Aqiqah Hasanah’ dari Arild Sadewo dan pembimbing Lorenta.
Masih di fakultas sama, ada usulan ‘Sate Taichan 07’ dari Muhammad Fajar dengan pembimbing Dahlia Nauly. Terakhir usulan “Japanis Perbanyakan dan Penjual Jamur Janggel’ dari Paldi dan pembimbing Dahlia Nauly.
Dari prodi Agribisnis, ada dua usulan ‘Integrasi Budidaya Ikan Lele dan Sayuran Organik dengan Aquaponik’ dari Saibil Gifa dan pembimbing Dessy Iriani. Lebih jauh, usulan terakhir dari Grystan Ale dan pembimbing Dahlia Nauly dengan usulan ‘Udang Papai Crispy’.
Sumber: Republika
