Selasa, 30/04/2024 - 03:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Apindo Prediksi Industri Hijau akan Dominasi Pasar Indonesia

ADVERTISEMENTS

Ketua Apindo Shinta Wijaya Kamdani.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan, industri hijau diprediksi berkembang pesat setelah Indonesia ditetapkan sebagai negara berpenghasilan menengah atas oleh Bank Dunia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Shinta menyampaikan saat ini semua industri sedang berjalan ke arah hijau dan berkelanjutan. Indonesia pun harus memprioritaskan mana yang menjadi produk unggulan agar sisa waktu 10 tahun menuju negara maju dapat terwujud.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Industri hijau, EBT (energi baru terbarukan), kendaraan listrik (electric vehicle/EV), infrastruktur juga yang hijau, transportasi juga dan value added industry karena itu juga yang jadi fokus Indonesia,” ujar Shinta usai peluncuran Trade Expo Indonesia di Jakarta, Senin (10/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Politikus PKB Nilai Warung Madura telah Beri Kontribusi Positif

Namun demikian, Shinta mengatakan, untuk masuk ke industri hijau, Indonesia juga perlu mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) guna mendukung teknologi dan perkembangan industrinya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurutnya, dibutuhkan peningkatan kemampuan dari SDM agar mampu beradaptasi dengan perubahan industri. Hal tersebut merupakan kunci dan juga kesempatan bagi Indonesia untuk bisa mengejar target Indonesia Emas.

Ke depannya investasi di Indonesia juga diharapkan padat karya sehingga mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja. “Kita mesti mulai melihat arahnya Indonesia ke depan, bukan ke padat karya tapi padat modal. Nah ini kan kita harus punya penciptaan lapangan pekerjaan. Berarti kita mesti ke mana? Berarti kita mesti ke pengembangan wirausaha, UMKM dan lain-lain,” kata Shinta.

Berita Lainnya:
Kunjungan ke Shenzhen, Apindo Dorong Investasi dan Kerja Sama Teknologi

Bank Dunia (World Bank) mengklasifikasikan Indonesia ke dalam kategori negara kelas menengah atas berdasarkan angka pendapatan per kapita 2022. Sebelumnya, Indonesia berada pada kategori menengah bawah pada 2020-2021.

Bank Dunia membuat klasifikasi negara berdasarkan Gross National Income (GNI) per kapita dalam empat kategori yakni pendapatan rendah 1.035 dolar AS, pendapatan menengah ke bawah 1.036 dolar AS hingga 4.045 dolar AS, pendapatan menengah atas 4.046 dolar AS hingga 12.535 dolar AS dan pendapatan tinggi di atas 12.535 dolar AS.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi