Minggu, 26/05/2024 - 12:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Lippo Group Dukung Visi Pemerintah Soal UU Kesehatan

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Lippo Group mendukung visi pemerintah soal Undang-Undang Kesehatan, yang baru disahkan, karena diyakini mampu mendongkrak kualitas sistem kesehatan nasional.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (13/7/2023) mengatakan, undang-undang yang bersifat omnibus law tersebut akan mengakselerasi kebutuhan tenaga medis serta pemerataan kualitas kesehatan. Menurut dia, semangat UU Kesehatan yang baru itu memberikan ruang pemerintah untuk melakukan berbagai kebijakan penguatan sistem kesehatan nasional.

Berita Lainnya:
LPEI Berikan Pelatihan dan Pembinaan Bagi Penderes Desa Devisa Gula Aren Maros

“Kalau dilihat secara utuh, dalam regulasi tersebut, pemerintah menginginkan peningkatan jumlah dan kualitas tenaga kesehatan, sekaligus menginginkan pemerataan layanan kesehatan yang berkualitas hingga ke daerah,” ujar John.

Presiden Komisaris PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) itu menilai sistem kesehatan nasional telah diuji semasa pandemi Covid-19. Pandemi telah memberikan pemetaan hal-hal apa saja yang masih perlu diperkuat dalam sistem kesehatan nasional.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Semen Baturaja Raih Pendapatan Bersih Rp 406,5 Miliar

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Ternyata, kita masih kekurangan tenaga kesehatan. Kita juga kekurangan fasilitas kesehatan di setiap daerah,” kata dia.

Hal krusial lainnya yang perlu mendapat perhatian, tambah John, yakni kurangnya dokter spesialis di Tanah Air, sehingga membuat masih banyak masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri.

ADVERTISEMENTS

“Devisa itu terbang ke luar negeri, ke negara tetangga akibat kita kekurangan dokter spesialis,” tegasnya.

ADVERTISEMENTS

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi