Senin, 17/06/2024 - 07:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Wang Yi: Hubungan Bilateral Cina dan India Perlu Distabilkan

Foto yang disediakan oleh Biro Informasi Pers India (PIB) menunjukkan Perdana Menteri India Narendra Modi melihat peta di Leh, Ladakh, India, 03 Juli 2020. Modi mengunjungi Angkatan Darat, Angkatan Udara dan personil Polisi Perbatasan Indo-Tibet. Bulan lalu 20 personil tentara India, termasuk seorang kolonel, tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

BEIJING — Diplomat top Cina Wang Yi mengatakan, hubungan bilateral antara Cina dan India perlu distabilkan. Kedua negara itu berupaya untuk meredakan ketegangan militer di sepanjang perbatasan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Di sela-sela pertemuan ASEAN di Jakarta, Wang mengatakan kepada Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar bahwa dukungan timbal balik antara kedua negara diperlukan. India dan Cina berbagi perbatasan sepanjang 3.800 kilometer. Keduanya terlibat perang singkat namun berdarah di pada 1962.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Iron Dome Israel Hancur di Tangan Hizbullah

Sejak 1990-an, hubungan Cina dan India membaik setelah serangkaian perjanjian perbatasan. Cina kini menjadi mitra dagang terbesar kedua India. Namun, kemunduran hubungan kedua negara terjadi pada 2020, ketika 20 tentara India dan empat tentara Cina tewas dalam pertempuran tangan kosong selama bentrokan di perbatasan. Hal ini mendorong kedua militer untuk memperkuat posisi dan mengerahkan pasukan serta peralatan militer dalam jumlah besar.  

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Beberapa putaran pembicaraan militer dan diplomatik telah membantu meredakan ketegangan antara kedua tentara. Tetapi New Delhi menggambarkan situasi di perbatasan masih rapuh dan berbahaya.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

“Cina dan India perlu bekerja ke arah yang sama untuk menemukan solusi atas masalah perbatasan yang dapat diterima kedua belah pihak,” kata Wang kepada Jaishankar selama pertemuan mereka pada Jumat (14/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Percobaan Pembunuhan PM Slovakia Masih Tanda Tanya

“Kedua belah pihak harus saling mendukung dan mencapai hal-hal bersama, daripada saling menjatuhkan atau mencurigai satu sama lain,” kata Wang.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Wang mengatakan, India dan Cina seharusnya tidak membiarkan masalah tertentu menentukan hubungan mereka secara keseluruhan. Kedua belah pihak setuju untuk mengadakan putaran pembicaraan tingkat komandan militer tentang masalah perbatasan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

Sejak 2020, New Delhi meningkatkan pengawasan terhadap bisnis Cina. India melarang lebih dari 300 aplikasi Cina, termasuk TikTok. India juga mengintensifkan pengawasan investasi oleh perusahaan Cina.Tentang pembatasan India baru-baru ini terhadap perusahaan Cina, Wang mendesak lingkungan bisnis yang adil, transparan, dan tidak diskriminatif untuk perusahaan Cina.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

sumber : Reuters

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

وَكَانَ لَهُ ثَمَرٌ فَقَالَ لِصَاحِبِهِ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنكَ مَالًا وَأَعَزُّ نَفَرًا الكهف [34] Listen
And he had fruit, so he said to his companion while he was conversing with him, "I am greater than you in wealth and mightier in [numbers of] men." Al-Kahf ( The Cave ) [34] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi