Senin, 06/05/2024 - 11:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Putin: Barat tanpa Malu-malu Dapat Untung dari Kesepakatan Gandum

ADVERTISEMENTS

MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, Barat telah mendistorsi makna dan esensi kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative (BSGI). Hal itu disampaikan setelah Moskow menolak memperpanjang masa aktif BSGI.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“(Barat) tanpa malu-malu mendapat untung dari kesepakatan biji-bijian. Barat benar-benar mendistorsi makna dari perjanjian ini dan esensinya,” kata Putin, Rabu (19/7/2023), dikutip Anadolu Agency.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dia menekankan BSGI awalnya ditujukan untuk memastikan keamanan pangan global dengan mengurangi ancaman kelaparan serta membantu negara-negara termiskin di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Putin menilai BSGI memiliki nilai kemanusiaan yang sangat penting.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Itulah sebabnya Rusia memikul kewajiban tertentu untuk memfasilitasi implementasinya. Namun, ‘kesepakatan’ ini sebenarnya digunakan untuk memperkaya bisnis besar Amerika dan Eropa yang mengekspor dan menjual kembali biji-bijian dari Ukraina,” ucap Putin.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut Putin, Barat benar-benar menghapus nilai berharga dan memutarbalikkan esensi kemanusiaan BSGI. Dia menuduh Barat menjadikan BSGI alat pemerasan politik dan memperkaya perusahaan transnasional, spekulan di pasar biji-bijian global.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Selanjutnya Putin menyinggung tentang perpanjangan masa aktif BSGI sebanyak tiga kali sejak perjanjian itu disepakati di Turki pada Juli 2022. Putin mengungkapkan, kesediaan Rusia untuk terus terlibat dalam BSGI, meski mengetahui kesepakatan itu disalahgunakan, menunjukkan ketahanan, kesabaran, serta toleransi Moskow. Dia berpendapat Barat hanya menuntut sesuatu dari negaranya tanpa mau memenuhi tuntutan atau persyatan Rusia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Masih Panas, China Harap Semua Pihak Redakan Situasi di Timur Tengah

Masa aktif BSGI telah resmi berakhir pada Selasa (18/7/2023). Bertepatan dengan hari berakhirnya BSGI, Menlu Turki Hakan Fidan telah menghubungi Menlu Rusia Sergey Lavrov untuk membahas kesepakatan tersebut. Turki dan PBB diketahui merupakan mediator dalam BSGI saat kesepakatan itu diteken Rusia serta Ukraina pada Juli 2022. Dalam percakapan via telepon dengan Fidan, Lavrov menjelaskan tentang alasan Moskow menolak memperpanjang BSGI. Pada kesempatan itu pun diungkap bahwa Rusia tak lagi menjamin keamanan lalu lintas maritim di Laut Hitam.

Alasan utama Rusia menolak memperpanjang BSGI adalah karena ia merasa ketentuan terkait kepentingan Rusia dalam kesepakatan itu tidak dilaksanakan. Tuntutan terkait penyambungan kembali Bank Pertanian Rusia (Rosselkhozbank) ke sistem pembayaran SWIFT, misalnya, belum direalisasikan. Sanksi Barat yang menyebabkan komoditas pertanian dan pupuk Rusia tak bisa memasuki pasar global juga tak kunjung dicabut.

Alasan lain mengapa Rusia enggan memperpanjang BSGI adalah karena ia merasa kesepakatan tersebut sudah melenceng dari tujuan awal, yakni untuk memperlancar pengiriman komoditas pangan ke negara-negara membutuhkan. Namun Moskow menilai Ukraina secara terang-terangan “mengkomersialkan” BSGI dan mengirim produk pertaniannya ke negara-negara maju, terutama Eropa.

Berita Lainnya:
Presiden Volodymyr Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia

Oleh sebab itu Rusia memilih tak lagi menyepakati perpanjangan masa aktif BSGI. “Implementasi kesepakatan biji-bijian (BSGI) diakhiri pada 18 Juli,” ungkap Kemenlu Rusia dalam keterangannya saat mengumumkan tentang adanya percakapan telepon antara Sergey Lavrov dan Hakan Fidan, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

“Dalam istilah praktis, ini berarti pencabutan jaminan keselamatan lalu lintas maritim dan dimulainya kembali rezim daerah bahaya sementara di perairan barat laut Laut Hitam, serta pembatasan koridor maritim kemanusiaan di zona perjanjian dan pembubaran Pusat Koordinasi Bersama Istanbul,” tambah Kemenlu Rusia dalam keterangannya.

Masa aktif BSGI telah diperpanjang tiga kali, yakni pada November 2022, serta Maret dan Mei 2023. Setiap perpanjangan, periode aktif BSGI berlangsung selama 120 hari. Pelabuhan-pelabuhan Ukraina di Laut Hitam diblokade setelah Rusia melancarkan agresi ke negara tersebut pada Februari 2022 lalu. Pada Juli 2022, Rusia dan Ukraina dengan bantuan mediasi Turki serta PBB menyepakati BSGI. Kesepakatan tersebut diteken di tengah kekhawatiran terjadinya krisis pangan global akibat konflik Rusia-Ukraina.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi