Rabu, 08/05/2024 - 00:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Ratusan Warga Garut Tiba-tiba Ngutang ke PNM, Kok Bisa?

ADVERTISEMENTS

GARUT — Ratusan warga Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, tiba-tiba tercatat sebagai debitur di PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Nilai yang menjadi tanggungan berkisar antara Rp 850 ribu hingga Rp 2 juta per orang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Garut Ipda Susilo Adhi mengatakan, polisi telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan terkait kasus itu. Dalam beberapa hari terakhir, polisi telah melakukan klarifikasi kepada para warga yang secara tiba-tiba menjadi debitur PNM.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kalau laporan secara langsung belum ada. Namun, kami sudah bergerak untuk melakukan penyelidikan,” kata dia saat dikonfirmasi Rabu (19/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Berdasarkan pendataan sementara, jumlah warga yang secara tiba-tiba menjadi debitur PNM itu mencapai 407 orang. Lantaran jumlahnya cukup banyak, polisi masih harus mengumpulkan data dari pada warga tersebut. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Menurut Susilo, pihaknya juga telah bekerja sama dengan PNM untuk melakukan klarifikasi kepada warga. Selain itu, polisi juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Garut untuk memastikan data yang digunakan untuk melakukan pinjaman ke PNM.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Jago Syariah Dukung Halal Fair 2024 di Yogyakarta

“Kalau pengakuan warga, mereka tidak pernah meminjam uang. Namun itu sedang diklarifikasi. PNM juga mengecek langsung,” ujar Susilo. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ia menambahkan, polisi juga telah menyarankan kepada warga yang merasa data dirinya dicatut untuk membuat laporan secara resmi kepada aparat kepolisian. Polisi disebut akan terus mendampingi warga dalam mengusut kasus itu. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kami belum menentukan siapa yang salah, kami masih melakukan pengecekan datanya. (Ketua kelompok PNM Mekaar) belum ke sana, kami melengkapi data dulu. Kalau data sudah lengkap, enak itu,” kata dia.

Sebelumnya, Kepala Urusan Umum Desa Sukabakti, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kartini membenarkan adanya ratusan warga yang secara tiba-tiba menjadi debitur PNM. Padahal, ratusan warga itu merasa tidak pernah meminjam uang ke lembaga keuangan tersebut. 

“Memang betul banyak warga yang ada di data pinjaman PNM, tapi tidak merasa meminjam. Jumlah yang sudah masuk ke desa ada 407 orang tersebar di enam RW,” kata dia.

Menurut Kartini, aparat desa telah menghadirkan PNM bersama ketua rukun tetangga (RT) dan ketua rukun warga (RW) untuk melakukan klarifikasi. Klarifikasi itu dilakukan untuk mengetahui penyebab nama warga yang tiba-tiba terdata menjadi debitur.

Berita Lainnya:
Pemudik Motor Pelabuhan Ciwandan Kembali Tuai Pujian

“Kami masih penyelidikan kenapa bisa seperti ini,” ujar dia.

Salah seorang warga yang tiba-tiba menjadi debitur, Sinta, membenarkan namanya telah tercatat sebagai peminjam uang. Padahal, ia mengaku tak pernah meminjam uang.

“Padahal belum pernah ikutan pinjam ke bank emok. Makanya kaget, kenapa bisa data itu tersebar,” kata dia.

Ia sendiri mengaku belum ditagih oleh PNM. Namun, sudah ada satu orang warga yang ditagih. Menurut dia, rata-rata warga yang namanya tercatat sebagai debitur itu meminjam Rp 850 ribu sampai Rp 2 juta.

Sinta berharap kasus itu dapat diusut tuntas. “Inginnya diusut tuntas. Jangan sampai KK digunakan,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Desa Sukabakti Wawan Gunawan menduga penyebab ratusan warga yang tida-tiba memiliki utang adalah karena adanya pencurian data. Pihak desa juga telah meminta PNM untuk melakukan klarifikasi terkait masalah tersebut. 

“Setelah kami lakukan penelusuran, ternyata pencurian data pribadi ratusan warga ini dilakukan oleh Ketua Program PNM Mekaar,” kata dia.

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi