Selasa, 30/04/2024 - 03:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Belum Inspeksi Langsung, FIFA Kok Bisa Beri Rekomendasi Rumput JIS Harus Diganti?

ADVERTISEMENTS

oleh Afrizal Rosikhul Ilmi

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) telah menyampaikan pemberitahuan resmi kepada PSSI agar mengganti rumput stadion Jakarta International Stadium (JIS). Rekomendasi itu berkaitan dengan rencana penggunaan JIS sebagai salah satu arena pertandingan Final Piala Dunia FIFA U-17, pada November 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pemberitahuan dari FIFA itu diumumkan oleh Ketum PSSI Erick Thohir lewat konferensi pers, pada Selasa (25/7/2023). Menurut Erick, rekomendasi FIFA tersebut disampaikan melalui sebuah surat yang ditandatangani oleh FIFA Senior Pitch Manager Alan Ferguson.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Mengacu pada hasil penilaian manajemen lapangan, FIFA mencatat bahwa saat ini, permukaan lapangan JIS menggunakan sistem tipe karpet dengan pengisi 60mm di bagian atas. Bagian itu biasanya terbuat dari bahan jenis organik.

ADVERTISEMENTS

FIFA mengemukakan kesulitan yang akan timbul jika mempertahankan sistem karpet seperti itu. Kesulitan yang dimaksud adalah efektivitas akar yang sulit mencapai bagian alas karpet karena terhalang 5 cm, antara zona akar atas dan zona akar bawah yang membuat pertumbuhan akar menjadi tidak efektif. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Jumlah Peserta Mudik Gratis di DKI Jakarta Alami Peningkatan dari Tahun Sebelumnya

Lapangan dengan jenis karpet seperti ini juga akan mempersulit proses perawatan dengan mekanisme tertentu. Hal ini telah menjadi masalah yang umum dengan beberapa karpet yang tersedia di pasaran. 

Konsep yang ingin dimiliki adalah permukaan lapangan yang dapat ditukar dengan cepat pada multifungsi stadion, dalam suatu turnamen. Namun, sistem ini tidak memiliki putaran yang konsisten dan kualitas pertandingan yang dihasilkan tidak sama.

“Pada pertandingan juga dapat menghasilkan banyak kerusakan kecil akibat dari pengakaran yang dangkal pada permukaan,” demikian isi surat FIFA tersebut.

Dalam suratnya, Alan mengungkapkan, jenis rumput yang digunakan di Indonesia adalah Zoysia yang lambat untuk pulih. Faktor ini akan menghasilkan permukaan lapangan yang buruk di JIS. Dengan skenario karpet seperti ini, bisa menyebabkan kerusakan kecil yang dapat terjadi dengan cepat setelah dua atau tiga pertandingan.

Berita Lainnya:
Warga Kampung Bayam Ditangkap, Ahmad Saroni Ingatkan Polisi Jangan Represif

“Setelah lapisan sedalam 5 cm dilepas, dapat diganti dengan zona akar baru dan baru dipasang,” ujarnya. 

Alan menjelaskan, setelah rumput dipasang, dia ingin permukaan dijahit menggunakan jarak konvensional sedalam 2 cm x 18 cm seperti yang sudah dilakukan FIFA di Indonesia sebelumnya. Pengerjaan semacam itu, tulis Alan, harus dilakukan dalam jangka waktu delapan hingga 10 pekan.

Menurut FIFA, pekerjaan tersebut dapat disediakan oleh konsultan lapangan yang disetujui Induk Sepak Bola dunia ini. FIFA menyatakan, siap mendukung proses tersebut dengan semua keahlian dan pengalaman yang mereka miliki.

“Namun, saya mengusulkan bahwa perubahan ini harus dilakukan secepat mungkin untuk mendapatkan pertumbuhan rumput yang maksimal menjelang turnamen diselenggarakan,” ujar Alan.

 

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi