Kamis, 02/05/2024 - 09:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Iran Buka Pendaftaran Kandidat Anggota Parlemen

ADVERTISEMENTS

Presiden Iran Ebrahim Raisi (tengah) berbicara selama sesi parlemen di parlemen Iran di Teheran, Iran, 16 November 2021. Raisi mengatakan bahwa pintu untuk diplomasi terbuka untuk negara-negara tetangga dan Barat tetapi untuk diplomasi dua arah mengacu pada AS dan barat atas pembicaraan nuklir.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 TEHERAN — Iran mulai mendaftarkan kandidat untuk pemilihan parlemen untuk Maret 2024 sejak Senin (7/8/2023). Pemilihan tersebut akan menjadi yang pertama sejak protes nasional mengguncang negara itu tahun lalu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Iran telah mengadakan pemilihan presiden dan parlemen secara teratur sejak Revolusi Islam 1979. Kandidat parlemen dengan 290 kursi memiliki waktu seminggu untuk melakukan pra-registrasi daring yang merupakan langkah pertama dalam proses selama berbulan-bulan. Namun masing-masing pada akhirnya harus disetujui oleh Dewan Penjaga, sebuah badan ulama beranggotakan 12 orang, setengahnya ditunjuk langsung oleh  Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Analis: Konflik Iran-Israel Berpotensi Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Lebih dari 7.000 kandidat didiskualifikasi menjelang pemilihan terakhir pada 2020 atau sekitar setengah dari peserta yang mencoba mencalonkan diri. Jumlah pemilih untuk pemilihan itu adalah yang terendah sejak 1979, dengan lebih dari 42 persen pemilih yang memenuhi syarat memberikan suara.

ADVERTISEMENTS

Teheran mengalami protes nasional selama berbulan-bulan dipicu oleh kematian Mahsa Amini, seorang wanita berusia 22 tahun yang ditahan oleh polisi moral atas dugaan melanggar aturan berpakaian di negara itu. Protes meningkat menjadi seruan untuk menggulingkan ulama yang berkuasa, menandai salah satu tantangan terbesar bagi pemerintahan selama empat dasawarsa.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Protes sebagian besar telah mereda usai pihak berwenang melancarkan tindakan keras dengan lebih dari 500 pengunjuk rasa meninggal dunia dan hampir 20 ribu orang ditahan. Bulan lalu, polisi moralitas kembali turun ke jalan untuk memaksa perempuan mengenakan jilbab.

Berita Lainnya:
Ratusan Jenazah Ditemukan di Kuburan Massal Rumah Sakit Khan Younis 

Iran telah terperosok dalam krisis ekonomi yang parah sejak Presiden Donald Trump saat itu menarik Amerika Serikat (AS) dari kesepakatan nuklir dengan kekuatan dunia dan memulihkan sanksi yang menghancurkan. Nilai mata uang anjlok, menghapus tabungan hidup banyak warga Iran dan menaikkan harga.

Dengan begitu banyak yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Para analis mengatakan, hanya ada sedikit energi yang tersisa untuk protes atau politik.

Pemerintah Iran kini sedang berlari kencang dengan pengembangan program nuklirnya. Teheran secara terbuka melampaui batas kesepakatan pengayaan dan penimbunan uranium, serta sedang membangun fasilitas nuklir baru sejauh ini di bawah tanah yang kemungkinan kebal terhadap senjata AS. 

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi