Selasa, 30/04/2024 - 23:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Gonjang-Ganjing Hybe America dan Kabar Hengkangnya Ariana Grande dari Agensi

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Sejumlah musisi besar dikabarkan hengkang dari perusahaan manajemen artis milik Scooter Braun, SB Project. Bila rumor yang beredar terbukti benar, kondisi tersebut akan turut berdampak pada perusahaan musik Hybe America yang baru membeli perusahaan tersebut sekitar dua tahun lalu.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Berdasarkan laporan Variety, salah satu musisi besar yang memutuskan untuk berpisah dengan Braun adalah penyanyi Demi Lovato. Keduanya dikabarkan berpisah secara damai sejak awal Agustus 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pada pekan ini, Billboard dan People juga melaporkan bahwa penyanyi Ariana Grande tak lagi berada di bawah naungan SB Projects. Grande dan Braun telah bekerja sama selama satu dekade.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pada 2016, keduanya sempat berpisah setelah Grande memecat Braun. Akan tetapi, perpisahan tersebut hanya berlangsung sebentar karena Grande kembali menggandeng Braun sebagai managernya.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Penyanyi Justin Bieber juga dirumorkan akan meninggalkan Braun meski keduanya telah bekerja sama selama lebih dari 10 tahun. Bieber dikabarkan sudah berhenti berkomunikasi dengan Braun selama beberapa bulan.

Beragam rumor ini mencuat setelah Braun resmi menjabat sebagai CEO Hybe America. Hybe America merupakan anak perusahaan dari Hybe, yaitu perusahaan hiburan multinasional asal Korea Selatan yang menaungi banyak label rekaman dan agensi bakat. Salah satu di antaranya adalah BigHit Music yang menaungi grup K-pop BTS.

Berita Lainnya:
Awal Mula Jungkook BTS Dituduh Jadi Pengikut Sekte Sesat di Korea

Melalui Hybe America, Hybe mengakuisisi perusahaan induk Ithaca Holdings milik Braun dengan nilai yang fantastis, yaitu sekitar 1,05 miliar dolar AS atau sekitar Rp 16 triliun. SB Projects merupakan salah satu bagian dari Ithaca Holdings.

Tak berhenti di situ, pada Juni lalu Bloomberg melaporkan bahwa Hybe sedang mengumpulkan dana sebesar 380 juta dolar AS atau sekitar Rp 5,8 triliun untuk melakukan lebih banyak akuisisi di Amerika Serikat. Melalui akuisisi ini, Hybe ingin memperluas bisnis mereka di luar industri K-pop.

Rencana ini mungkin akan mengalami hambatan bila Braun tidak dapat mempertahankan para talent atau musisi yang ada di bawah manajemennya. Kondisi ini juga dapat mempersulit Hybe untuk melakukan diversifikasi bisnis mereka.

Hingga saat ini, hubungan kerja antara Grande dan Bieber dengan Braun masih belum begitu jelas. Meski beberapa sumber menyatakan bahwa keduanya masih di bawah naungan Braun, rumor mengenai hengkangnya Grande dan Bieber dari SB Projects sangat santer berembus, seperti dilansir FastCompany pada Rabu (23/8/2023).

Berita Lainnya:
BTS Dituduh Terlibat Aliran Sesat, Agensi Diminta Beri Penjelasan

Di industri musik, Braun dikenal sebagai sosok yang sukses mengelola nama-nama besar seperti Grande, Bieber, Kanye West, hingga Carly Rae Jepsen. Namun di sisi lain, Braun juga kerap tersandung konflik dengan talent yang dia kelola.

Selain konflik dengan Grande pada 2016, Braun juga pernah berkonflik dengan West. Pada 2018, West memecat Braun secara publik melalui sebuah unggahan Twitter atau X.

Akan tetapi, konflik paling besar yang pernah menerpa Braun adalah konfliknya dengan penyanyi Taylor Swift. Pada 2019, Braun membeli perusahaan rekaman Big Machine Records yang memiliki hak atas enam album Swift.

Swift sebelumnya telah mencoba untuk membeli seluruh katalog lagu karyanya dari Big Machine. Akan tetapi, perusahaan tersebut justru menyerahkan seluruh katalog lagu karya Swift kepada Braun yang dipandang oleh Swift sebagai perundung manipulatif yang tak pernah berhenti menyasar dirinya. Swift lalu memutuskan untuk merekam ulang semua lagu karyanya dan merilisnya albumnya dalam format baru yaitu “Taylor’s Version”.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi