Sabtu, 04/05/2024 - 22:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Jumlah Anak di AS yang Tewas oleh Senpi Capai Rekor Tertinggi pada 2021

ADVERTISEMENTS

 CHICAGO — Angka kematian anak yang diakibatkan penggunaan senjata api (senpi) di Amerika Serikat (AS) telah mencapai rekor tertingginya pada 2021. Hal ini diungkapkan oleh sebuah studi baru yang diterbitkan oleh American Academy of Pediatrics, yang dilansir dari  Reuters pada Rabu (23/8/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Dengan menggunakan basis data kematian Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), studi yang diterbitkan pada hari Senin (20/8/2023) di jurnal Pediatrics AAP menemukan bahwa 4.752 anak meninggal akibat cedera terkait senjata api pada tahun 2021. Jumlah tersebut jauh meroket dari tahun terakhir di mana data yang ada, menunjukkan angka yang meningkat dari 4.368 pada tahun 2020 dan 3.390 pada tahun 2019.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kekerasan senjata api telah menjadi penyebab kematian nomor satu bagi anak-anak di Amerika Serikat sejak tahun 2020. Penelitian ini dipublikasikan saat anggota parlemen Tennessee membuka sesi khusus tentang keselamatan publik setelah penembakan di sekolah Nashville awal tahun ini yang menewaskan tiga anak dan tiga guru.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Israel Diperkirakan Segera Respons Serangan Iran
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Annie Andrews, seorang dokter anak di South Carolina dan peneliti pencegahan kekerasan senjata api, mengaku cukup prihatin dengan data tersebut. Walaupun ia tidak terlibat dalam penelitian ini, namun menurutnya sebagai seorang dokter, ia secara pribadi tidak pernah membayangkan akan merawat begitu banyak anak dengan lubang peluru di tubuh mereka.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Namun faktanya, di setiap rumah sakit anak di seluruh negeri ini, ada anak-anak di unit perawatan intensif anak yang menderita cedera akibat kasus senjata api,” katanya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Penelitian ini lebih lanjut menunjukkan bahwa anak-anak kulit hitam menyumbang sekitar 67 persen dari pembunuhan dengan senjata api, sementara anak-anak kulit putih menyumbang sekitar 78 persen dari kasus bunuh diri dengan senjata api.

Iman Omer, seorang mahasiswa di Universitas Vanderbilt di Nashville dan advokat anti-kekerasan senjata api dari Students Demand Action, mengatakan bahwa temuan penelitian ini sangat memprihatinkan, namun tidak mengejutkan.

“Setiap tahun, saya tahu bahwa 128 anak dan remaja di Tennessee meninggal karena senjata api,” kata Omer saat dia menuju ke gedung parlemen negara bagian itu pada hari Selasa (22/8/2023). Kedatangan Omer ini untuk bergabung dengan para pengunjuk rasa yang menuntut undang-undang kepemilikan senjata api yang harus diatur lebih ketat.

Berita Lainnya:
Idul Fitri, Umat Islam di Berbagai Negara Panjatkan Doa untuk Rakyat Palestina

Gubernur Tennessee Bill Lee, yang mengetahui ada dua guru yang terbunuh dalam penembakan di Nashville, telah meminta anggota parlemen dalam sesi khusus untuk mendukung apa yang disebut undang-undang bendera merah. 

UU ini  bertujuan untuk menjauhkan senjata api dari tangan orang-orang yang dianggap sebagai ancaman. Dia menghadapi perlawanan dari rekan-rekannya sesama anggota Partai Republik, yang menguasai gedung DPR. 

Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (22/8/2023), meskipun beberapa legislator Partai Republik mengatakan bahwa tidak ada undang-undang Bendera Merah yang akan disahkan. Namun jauh lebih sedikit yang menyatakan bahwa tidak ada undang-undang yang berdampak negatif pada hak-hak yang dilindungi oleh Amandemen ke-2, termasuk hak anak dan kepemilikan senjata, yang akan disahkan.” 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi