Selasa, 30/04/2024 - 03:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

Kendalikan Inflasi, Jokowi Minta Daerah Gunakan Anggarannya Intervensi Pasar

ADVERTISEMENTS

Presiden Jokowi saat meninjau harga komoditas pangan di Pasar Grogolan Baru, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (29/8/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemimpin daerah baik gubernur, bupati, dan wali kota agar menggunakan anggaran daerahnya untuk mengintervensi pasar. Sehingga angka inflasi di daerah akan terkendali dengan baik dan akan menurun secara bertahap.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hal ini disampaikan Jokowi saat membuka Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2023 dan Pemberian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Award di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kalau harganya masih naik, bapak ibu, juga saya minta Bulog, bapak ibu gubernur, bupati, wali kota juga bisa menggunakan anggarannya untuk mengintervensi pasar. Dengan itulah kita harapkan inflasi kita akan terkendali dengan baik dan pelan-pelan akan turun, turun,” kata Jokowi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
ASDP Catat 65 Persen Orang Kembali ke Jawa dari Sumatra

Jokowi menyampaikan, angka inflasi di Indonesia pada Juli 2023 sangat terkendali, yakni 3,08 persen. Angka inflasi di Indonesia ini dinilai jauh lebih terkendali jika dibandingkan negara lainnya seperti Argentina yang mencapai 113 persen, Turki 47 peren, India 7,4 persen, Uni Eropa 5,3 persen, dan Amerika sebesar 3,2 persen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“Jadi inflasi ini penting. Percuma pertumbuhan kita misalnya 5 tapi inflasinya 9. Tekor,” kata Jokowi.

Berita Lainnya:
Menparekraf Ajak Anggota REI Investasi di Parapuar Labuan Bajo NTT

Ia mengatakan, pengendalian inflasi di berbagai negara manapun biasanya dilakukan dari satu bank sentral. Sementara pengendalian inflasi di Indonesia dilakukan baik melalui kebijakan moneter dan fiskal, serta melakukan pengecekan di lapangan secara langsung.

“Bayangkan mengendalikan inflasi dengan kenaikan suku bunga. Kalau pasokannya tidak baik, stok tidak memiliki ya pasti harga akan naik. Dikendalikan dengan moneter, dengan kenaikan suku bunga tapi distribusi barang terganggu karena jalannya rusak semua tidak ada artinya. Jadi ini kombinasi antara kebijakan moneter, fiskal dan juga pengecekan di lapangan secara langsung,” jelas Jokowi.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi