Senin, 06/05/2024 - 01:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Israel Bangun Pagar Baru di Perbatasan Yordania

ADVERTISEMENTS

 TEL AVIV — Israel akan membangun pagar baru di sepanjang perbatasannya dengan Yordania. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Ahad (3/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Sekarang kami akan membangun pagar di perbatasan timur kami (Yordania) dan memastikan tidak akan ada penyusupan dari sana. Kami akan melindungi perbatasan kami, kami akan melindungi negara kami!” ujar Netanyahu di akun media sosial X.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Netanyahu mengatakan dikutip dari Anadolu Agency, penghalang itu akan dibangun untuk menghentikan infiltrasi dari Yordania. Penyaringan ini juga dilakukan Israel di perbatasan selatannya dengan Mesir.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kami mendirikan pagar di perbatasan selatan kami (Mesir) dan menghentikan penyusupan dari sana ke Israel. Dengan demikian, kami menghentikan lebih dari satu juta penyusup dari Afrika, yang akan menghancurkan negara kami,” ujar Netanyahu.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dikutip dari Jerusalem Post, pengumuman Netanyahu datang beberapa hari setelah dipublikasikan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menggagalkan upaya penyelundupan bahan peledak produksi Iran dari Yordania ke Israel pada  Juli.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
PBB: Hentikan Pelanggaran Terhadap Warga Sipil Gaza

Pada akhir Juli, IDF mengumumkan telah menggagalkan upaya penyelundupan senjata yang tidak biasa di Lembah Jordan dekat Ashdot Yaakov. Bahan peledak tersebut diklaim ditujukan untuk organisasi di Tepi Barat. Investigasi penyelundupan tersebut ditugaskan ke Shin Bet.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pada Juli, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memberi tahu Knesset untuk membangun pagar baru untuk mencegah penyelundupan senjata ke Tepi Barat. “Organisasi teror telah mengidentifikasi (Tepi Barat) sebagai titik lemah, dan mengarahkan banyak sumber daya di sana untuk tujuan serangan,” ujar laporan radio Army.

Saat ini terdapat pagar tua di sepanjang 309 km perbatasan antara Yordania dengan Israel dan Tepi Barat. Para pejabat militer dan polisi mengatakan pagar tersebut cukup untuk mencegah sebagian besar upaya penyelundupan senjata.

Bagian perbatasan dengan Yordania sepanjang 30 km, dekat kota paling selatan Eilat dan Bandara Internasional Ramon yang baru, telah ditingkatkan dengan cara yang mirip dengan penghalang perbatasan Israel dengan Mesir dan Jalur Gaza. Menurut laporan Middle East Eye, Israel menghabiskan 88 juta dolar AS untuk sebagian kecil perbatasan dekat Eilat.

Berita Lainnya:
Filipina Desak China Renungkan Tindakannya yang Ancam Stabilitas Regional 

Berarti untuk mencakup seluruh perbatasan Yordania kemungkinan Israel akan menelan biaya miliaran dolar AS. Gallant tidak menyebutkan dari mana dana tersebut berasal.

Yordania berbagi perbatasan sepanjang 335 km dengan Israel dan wilayah pendudukan Tepi Barat. Pada 1960-an, para pejuang Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) beroperasi terutama di Lembah Yordan.

Kelompok ini melancarkan serangan bersenjata terhadap pemukiman Israel sebelum Yordania memaksa PLO untuk memindahkan kantor pusatnya ke Lebanon pada awal 1970-an, setelah bentrokan sengit dengan pasukan Yordania. Sejak itu, Yordania telah mengamankan perbatasannya dengan Israel dan perannya masih lebih dihargai oleh militer Israel daripada peran politik. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi