Kamis, 02/05/2024 - 18:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Jerman Perluas Jaringan Pengisian Daya Kendaraan Listrik

ADVERTISEMENTS

Kanselir Jerman, Olaf Scholz. Jerman merencanakan upaya besar-besaran untuk memperluas jaringan stasiun pengisian kendaraan listrik (EV).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

MUNICH — Jerman merencanakan upaya besar-besaran untuk memperluas jaringan stasiun pengisian kendaraan listrik (EV). Program ini akan dituangkan dalam Undang-Undang (UU) yang akan memberikan kewajiban operator membuat stasiun pengisian.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengatakan di acara mobilitas IAA Munich pada Selasa (5/9/2023), dalam beberapa minggu mendatang Jerman akan menjadi negara pertama di Eropa yang memperkenalkan aturan itu. “Mewajibkan operator 80 persen dari semua stasiun layanan untuk menyediakan opsi pengisian cepat dengan setidaknya 150 kilowatt untuk mobil elektronik,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut Scholz, perluasan ini akan menghilangkan kekhawatiran akan jangkauan bagi pengemudi kendaraan listrik. Namun pemerintah Jerman tidak memberikan kerangka waktu untuk inisiatif tersebut.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Iron Dome Israel Tak Kuasa Cegat Semua Serangan Rudal Iran, Tel Aviv Umumkan Pangkalan Udara Rusak

Negara dengan ekonomi terbesar di Eropa itu saat ini hanya memiliki 90 ribu titik pengisian daya umum. Namun pemerintah telah menargetkan memiliki sejuta titik pengisian daya pada 2030 sebagai upaya untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik seiring dengan target netralitas karbon pada 2045.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Berdasarkan data dari otoritas otomotif federal KBA, Jerman memiliki sekitar 1,2 juta kendaraan listrik di jalanan pada akhir April 2023. Jumlah ini masih jauh dari target 15 juta kendaraan pada 2030.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Masih banyak alasan utama yang membuat lambatnya penjualan kendaraan listrik di Jerman. Beberapa alasan itu seperti harga yang tinggi, jangkauan yang terbatas, dan kurangnya stasiun pengisian daya, terutama di daerah pedesaan.

Mengenai persaingan dari Cina dalam produksi kendaraan listrik, Scholz menilai persaingan seharusnya memacu Jerman, bukan membuat takut. “Pada 1980-an, dikatakan mobil-mobil Jepang akan menguasai pasar. 20 tahun kemudian, mobil-mobil tersebut adalah mobil ‘buatan Korea’ dan sekarang menjadi mobil listrik Cina,” katanya mengecilkan ketakutan tersebut dan menyatakan bahwa daya saing produsen mobil Jerman adalah rendah.

Berita Lainnya:
Rusia: Israel Langgar Hukum Internasional dengan Serang Konsulat Iran di Suriah

Para pembuat mobil di negara-negara Barat mengkhawatirkan persaingan yang ketat dari para pesaingnya dari Cina. para pemasok mobil utama Jerman mengatakan, sangat ingin memperluas kemitraan yang sudah ada di Cina dan menyediakan suku cadang buatan Eropa kepada para pabrikan yang sedang naik daun tersebut.

Pembuat kendaraan listrik Cina termasuk BYD, Nio, Xpeng, dan Leapmotor semuanya menargetkan pasar Eropa.  Penjualan kendaraan listrik melonjak hampir 55 persen menjadi sekitar 820 ribu kendaraan dalam tujuh bulan pertama pada 2023 atau sekitar 13 persen dari seluruh penjualan mobil.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi