Rabu, 22/05/2024 - 05:10 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Berkat Hilirisasi Tambang, Investasi di Luar Jawa Capai 58 Persen

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menutup gelaran ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF), Rabu (6/9/2023).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar mengatakan salah satu buah hasil dari langkah hilirisasi yag dilakukan pemerintah Indonesia mampu meningkatkan perekonomian di Indonesia. Jika semula sentral ekonomi berada di Jawa, setelah kebijakan hilirisasi justru pertumbuhan ekonomi di luar Jawa jadi tumbuh signifikan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Dulu, investasi tersentral di Jawa. Namun saat ini porsi investasi di luar jawa menyentuh 58 persen, sedangkan di jawa 42 persen,” ujar Luhut dalam Indonesia Sustainable Forum (ISF), Kamis (7/9/2023).

Berita Lainnya:
Luhut Pastikan Elon Musk Ikut Resmikan Layanan Starlink di Bali

Luhut menjelaskan sebelum kebijakan hilirisasi, pemerintah hanya mengantongi dari 2 miliar dolar AS–3 miliar dolar AS per tahun dari pengelolaan bahan tambang dan mineral di Indonesia. Namun, usai melakukan kebijakan hilirisasi 2022 Indonesia berhasil mengantongi 34 miliar dolar AS.

“Itu hanya dari aspek besi dan baja, belum komoditas lain yang memang menjadi potensi besar Indonesia. Kami akan terus membangun ini dan juga infrastruktur pendukungnya sehingga bisa memberikan manfaat lebih bagi bangsa dan negara,” ujar Luhut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Luhut mencatat, pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki pusat pengolahan nikel Morowali mengalami kenaikan pesat. Rata-rata pertumbuhan ekonomi provinsi itu pada 2001 hingga 2014 hanya 7,5 persen, tapi sejak hilirisasi nikel dilakukan pada 2015 pertumbuhan ekonomi meningkat pesat menjadi rata-rata 11,7 persen dari 2015 hingga 2022.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Penerbangan ke Manado Belum Pulih, Warga Pilih Gunakan Kapal

Sedangkan, Maluku Utara yang memiliki pusat pengolahan nikel Pulau Obi. Pertumbuhan ekonominya di tahun 2001 hingga 2018 rata-ratanya cuma 5,7 persen. Namun, sejak hilirisasi dilakukan pada 2019 hingga 2022 rata-rata pertumbuhan ekonomi naik menjadi 12,9 persen.

“Selain itu angka kemiskinan di wilayah yang melakukan hilirisasi ini juga menurun. Itu hal yang penting,” kata Luhut.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi