Selasa, 30/04/2024 - 03:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Indonesia Syaratkan TKDN 60 persen untuk Ekspor Listrik ke Singapura

ADVERTISEMENTS

Ilustrasi panel surya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin mengatakan, Indonesia mensyaratkan pembangunan pabrik baterai untuk panel surya di Indonesia terkait ekspor listrik bersih rendah karbon ke Singapura.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Yang kita syaratkan di Indonesia adalah pabriknya buatan Indonesia, jadi solar panel baterainya buatan Indonesia kalau mau ekspor,” ujar Rachmat usai penutupan Indonesia Sustainability Forum di Jakarta, Jumat (8/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Rachmat menjelaskan, solar panel tersebut harus memenuhi 60 persen Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Artinya, pabrik tersebut harus berdiri di Tanah Air.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Penumpang Keluhkan Harga Tiket Pesawat, Kemenhub: Tak Melanggar Tarif Batas Atas

“Pabrik ini mau terbangun baik di Batam atau Jawa atau wilayah mana pun, itulah yang akan digunakan dan secara umum nanti akan terbentuk industri di Indonesia. Pertamanya memang untuk mendukung demand dari Singapura,” kata Rachmat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Lebih lanjut, pembangunan industri sel surya dan baterai akan lebih ditingkatkan di Indonesia. Sebab, PT PLN (Persero) telah berniat untuk menumbuhkan kembali penggunaan solar panel di Indonesia.

“Tentunya kita butuh industri ini,” katanya.

Indonesia dan Singapura baru saja menandatangani nota kesepahaman terkait dengan ekspor listrik bersih rendah karbon sebesar 2 gigawatt. Singapura akan melakukan impor 4 gigawatt listrik rendah karbon pada 2035, di mana 50 persen dari total yang dibutuhkan berasal dari Indonesia.

Berita Lainnya:
Bapanas Optimalkan Serap Pangan Cegah Dampak Gejolak Global

Kerja sama antara Indonesia dan Singapura, merupakan sebuah kerangka kerja untuk memfasilitasi proyek-proyek komersial guna mengembangkan energi karbon dan perdagangan listrik lintas batas serta interkoneksi kedua negara.

Perusahaan-perusahaan asal Indonesia yang terlibat dalam ekspor listrik rendah karbon adalah konsorsium Pacific Medco Solar Energy, PT Adaro Clean Energy Indonesia dan PT Energi Baru TBS. Secara kolektif, perusahaan-perusahaan tersebut diusulkan untuk memasang sekitar 11 gigawatt kapasitas solar PV dan 21 gigawatt penyimpanan energi baterai di Indonesia.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi