Selasa, 30/04/2024 - 05:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Islamofobia Selalu Menguat dan Lebih Ganas Jelang Pilpres AS

ADVERTISEMENTS

Presiden AS, Joe Biden. Setelah 22 tahun tragedi 9/11 fenomena Islamofobia di AS selalu menguat terutama jelang Pilpres AS

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

  WASHINGTON — Setelah 22 tahun tragedi 11 September 2001, fenomena Islamofobia di AS selalu menguat terutama jelang pemilihan Presiden AS seperti saat ini. Hal itu disampaikan oleh Louise Cainkar, seorang profesor sosiologi di Universitas Marquette di Milwaukee, Wisconsin, yang mengkhususkan diri dalam Studi Arab dan Muslim Amerika.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Penelitian telah menunjukkan bahwa hal ini meningkat tidak hanya dalam kaitannya dengan peristiwa-peristiwa di dunia nyata, namun juga pada saat pemilihan umum di Amerika. Jadi saya memperkirakan bahwa jika Muslim kembali menjadi target retorika kampanye tahun ini, (kita) akan melihat peningkatan,” lanjut Cainkar, merujuk pada mantan Presiden Donald Trump, yang saat ini berkampanye untuk pencalonan presiden dari Partai Republik tahun 2024.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Iran Pastikan tak ada Fasilitas Nuklir Terdampak Serangan Israel
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Sejauh ini, saya tahu Trump mengatakan bahwa ia akan memperluas ‘larangan’, tetapi ia tidak menggunakan kata ‘Muslim’ dalam kutipan yang saya lihat. Tapi orang-orang tahu apa artinya,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Ia merujuk pada pembatasan pemerintahan Trump yang melarang hampir semua pelancong dari lima negara berpenduduk mayoritas Muslim – Suriah, Iran, Yaman, Libya, Somalia – untuk masuk ke Amerika Serikat. Chad, Korea Utara dan Venezuela kemudian ditambahkan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
PM Singapura Lee Hsien Loong Mengundurkan Diri pada 15 Mei 2024

 

Sementara itu, Hussam Ayloush, kepala eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR-CA) cabang California setuju dengan pendapat tersebut. Bahwa korelasi antara peristiwa 9/11 dan Islamofobia berubah menjadi bentuk diskriminasi yang jauh lebih dalam selama kampanye kepresidenan Trump pada tahun 2016 dan setelah ia terpilih menjadi presiden.

“Ketika Trump muncul, dia menghidupkan kembali dan mempopulerkan sikap rasis di Amerika dengan basisnya yang menganut keyakinan bahwa ‘Saya bukan satu-satunya yang berpikir seperti itu’ dan memaafkan rasisme terhadap orang Meksiko, kulit hitam, Asia, Yahudi dan Muslim.

Islamofobia lebih ganas dan lebih kuat daripada yang setelah peristiwa 9/11….

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi