Rabu, 01/05/2024 - 07:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Jepang Klaim G20 Terima Keputusan Pembuangan Limbah Nuklir PLTN Fukushima

ADVERTISEMENTS

NEW DELHI — Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengklaim G20 sudah memahami keamanan proses pelepasan air limbah nuklir dari PLTN Fukushima yang lumpuh ke laut. Meskipun Cina menyebut langkah itu membahayakan lingkungan maritim dan kesehatan manusia, dalam konferensi pers setelah KTT G20 di New Delhi, India, pada Ahad (10/9/2023), Jepang  akan berupaya membangun hubungan yang stabil dengan Beijing, kata Kishida seperti dilansir Kyodo.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Namun, Jepang akan terus mendesak Cina agar segera mencabut larangan impor makanan laut Jepang yang diberlakukan Beijing segera setelah air radioaktif dilepaskan ke lalu akhir Agustus lalu. Kishida meminta Beijing mengambil tindakan yang ‘bertanggung jawab.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Serangan Iran ke Israel Mengganggu Penerbangan Global
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Di lain pihak, Cina mengkritik Jepang karena membuang air limbah nuklir ke Samudera Pasifik dari PLTN Fukushima, yang hancur akibat gempa bumi dan tsunami dahsyat pada Maret 2011.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Seorang pejabat pemerintah Jepang mengutip ucapan Kishida pada salah satu sesi KTT G20 pada Sabtu (9/9/2023), mengenai ‘negara tertentu yang melakukan tindakan tidak biasa’. Pernyataan ini agaknya ditujukan kepada Cina.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

KTT G20 diadakan di tengah perpecahan yang semakin mendalam antara negara-negara anggota mengenai invasi Rusia ke Ukraina. Krisis ini telah mengganggu ketahanan energi dan pangan di seluruh dunia serta mengganggu stabilitas kondisi perekonomian global sejak Februari 2022.

Berita Lainnya:
Parlemen Eropa Setujui Reformasi Migrasi yang Sebelumnya Ditentang

Ada kekhawatiran bahwa para pemimpin G20 akan gagal menyelesaikan deklarasi selama KTT tersebut, kata sumber diplomatik, tetapi mereka berhasil mengadopsi deklarasi pada Sabtu dengan setuju tidak mengutuk agresi Rusia terhadap Ukraina. Jika G20 gagal menghasilkan pernyataan bersama, maka itu bisa menjadi yang pertama kali terjadi sejak KTT perdana pada 2008.

 

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi