Selasa, 30/04/2024 - 23:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Kim Jong Un dan Putin Bersekutu, Berita Buruk Bagi Eropa 

ADVERTISEMENTS

 MOSKOW – Pertemuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah dikonfirmasi kedua negara. Media Korea Selatan mengutip pejabat pemerintah melaporkan, Kim telah meninggalkan Pyongyang dengan kereta khusus. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kremlin menyatakan, kunjungan Kim memenuhi undangan Putin. Mereka akan bertemu di Kota Vladivostok, wilayah timur jauh Rusia.  Putin telah tiba di Vladivostok, Senin (11/9/2023) untuk menghadiri Eastern Economic Forum. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kota ini juga menjadi lokasi pertemuan pertama Kim dan Putin pada 2019. Para pengamat menduga, pertemuan Kim dan Putin kemungkinan membahas kerja sama militer. Selain itu, kesepakatan pasokan senjata ke Rusia. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh
Berita Lainnya:
Islam Hijau dari Masjid Istiqlal untuk Dunia

AS menyatakan, Korut melakukan kesalahan besar jika bersedia  memasok senjata ke Rusia yang akan digunakan dalam perang melawan Ukraina. AS menegaskan, Pyongyang harus membayar harga atas tindakan itu. 

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kian dalamnya hubungan antara Kim dan Putin, ungkap Ramon Pacheco Pardo, Ketua Kajian Korea di Brussels School of Governance, merupakan sinyal semakin terpecahnya dunia dalam menyikapi perang di Ukraina. 

‘’Dukungan Korut akan membuat Putin memperpanjang perang, ini berita buruk bagi Eropa,’’ kata Pardo seperti dilansir laman berita Aljazirah, Senin. Ini menunjukkan pula dunia tak mendukung Ukraina dengan cara seperti yang dilakukan AS dan Eropa.

Makanya, sejumlah negara seperti Korut secara terbuka menyatakan dukungan pada Rusia tanpa rasa takut konsekuensi apapun yang mungkin menimpanya. Korut diperkirakan memiliki puluhan juta proyektil artileri dan roket dengan desaian masa Soviet, 

Berita Lainnya:
Kelompok Pro-Palestina di AS Layangkan Gugatan ke Columbia University

Senjata yang dipasok Korut ini berpotensi membuat tentara Rusia semakin kuat. Pertukaran apa yang mungkin dilakukan? Korut saat ini membutuhkan energi dan pangan serta senata dengan kemampuan teknologi maju. 

Termasuk yang terkait dengan rudal balistik antarbenua, kapal selam nuklir dengan kemampuan rudal balistik, serta satelit militer. Dengan transfer teknologi ini, memungkin ancaman Kim kian menjadi. Rudal dan senjata nuklirnya bisa menyasar AS, Jepang, dan Korsel.

Jarang bepergian ke luar negeri….

sumber : AP/Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi