Kamis, 02/05/2024 - 09:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ilmuwan Temukan 28 Gen yang Bikin Seseorang Lebih Berpeluang Alami Covid-19 Berat

ADVERTISEMENTS

Virus Covid-19 (ilustrasi). Konsorsium ilmuwan internasional berhasil mengidentifikasi 28 gen baru yang dapat membuat individu lebih rentan mengalami infeksi SARS-CoV-2 yang serius.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Konsorsium ilmuwan internasional berhasil mengidentifikasi 28 gen baru yang dapat membuat individu lebih rentan mengalami infeksi SARS-CoV-2 yang serius. Sebelumnya, para ilmuwan tersebut juga telah menemukan 23 gen lain yang dapat memberikan efek serupa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ke-28 gen baru tersebut bisa terdeteksi setelah konsorsium ilmuwan yang dipimpin oleh Broad Institute menganalisis 82 studi berbeda. Seluruh studi ini melibatkan 3.699 ilmuwan dan lebih dari 200 ribu partisipan dari 35 negara di dunia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“(Dengan semua itu) kumpulan data yang diperoleh merupakan yang terbesar saat ini,” jelas ketua tim peneliti untuk Bonn Study of Covid Genetics dari Hospital University Bonn, dr Kerstin Ludwig, seperti dilansir Express pada Rabu (13/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Lulus Cumlaude, Kombes Pol Yade Setiawan Ujung Raih Gelar Doktor di Univ Padjadjaran

Menurut dr Ludwig, informasi mengenai gen-gen yang dapat membuat orang-orang lebih rentan terhadap Covid-19 berat bisa sangat bermanfaat. Salah satunya adalah bermanfaat untuk mengembangkan obat dengan tingkat kesuksesan yang lebih besar.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Dan memprediksi risiko dengan lebih baik,” kata dr Ludwig.

Studi berbeda yang dilakukan oleh Northwestern University juga menemukan fakta baru yang menarik terkait Covid-19. Studi ini menemukan bahwa hembusan napas pasien Covid-19 bisa mengeluarkan 1.000 salinan virus SARS-CoV-2 per menit dalam kurun waktu delapan hari pertama setelah gejala Covid-19 muncul.

Namun setelah melewati hari kedelapan, jumlah salinan SARS-CoV-2 yang keluar melalui hembusan napas pasien Covid-19 menurun sangat drastis. Penurunan ini bisa mencapai angka dua salinan virus per menit.

Tim peneliti juga menemukan bahwa jumlah salinan yang keluar dari pasien Covid-19 saat menghembuskan napas juga dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit. Semakin bergejala seorang pasien, semakin besar pula salinan virus SARS-CoV-2 yang dia keluarkan.

Berita Lainnya:
Dokumen Pengadilan: AstraZeneca Akui Efek Samping Langka Vaksin Covid-19 Buatannya

Hal ini diketahui setelah tim peneliti melakukan pengujian terhadap sampel-sampel napas yang diambil dari 44 pasien Covid-19. Sampel-sampel napas ini diambil dalam kurun waktu 20 hari setelah para pasien menunjukkan gejala Covid-19.

Peneliti Gregory Lane mengasumsikan, jumlah salinan virus yang dibutuhkan untuk menularkan Covid-19 adalah 300 salinan. Bila seorang pasien bisa mengeluarkan 1.000 salinan virus per menit, maka pasien tersebut hanya membutuhkan waktu 20 detik untuk menghasilkan jumlah salinan virus yang diperlukan dalam penularan Covid-19.

“Sangat berisiko (menularkan),” ujar Lane.

Temuan terbaru ini telah dipublikasikan melalui medRxiv. Sedangkan studi mengenai temuan 28 gen baru yang dapat meningkatkan kerentanan terhadap Covid-19 berat telah dipublikasikan dalam jurnal Nature. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi