Selasa, 30/04/2024 - 19:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Teten Minta Fintech Turunkan Bunga Pinjaman untuk UMKM

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki minta pelaku fintech (financial technology) untuk menurunkan bunga pinjaman produktif guna lebih memudahkan pelaku UMKM mendapatkan akses pembiayaan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Mudah-mudahan fintech dengan teknologi digitalnya yang semakin baik, mereka lebih mengenal lebih detail kesehatan usaha dari UMKM sehingga mungkin bunganya dikurangi, diturunkan,” kata Menkop UKM Teten Masduki dalam konferensi pers AFPI UMKM Digital Summit 2023 di Jakarta, Kamis (14/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Industri fintech yang terus berkembang, katanya, mampu memberikan pinjaman tanpa agunan senilai Rp2 miliar. Bahkan bagi pelaku UMKM yang sudah terhubung dalam ekosistem Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) dapat meminjam ke fintech hingga Rp10 miliar.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kendati demikian, Teten menilai bunga pinjaman produksi fintech masih tinggi. Oleh karenanya, ia berharap dengan kemajuan teknologi, fintech bisa semakin mudah menilai kesehatan bisnis UMKM yang berujung pada penurunan bunga pinjaman.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Akumindo Dorong Pengembangan UMKM Lewat Literasi Digital

“Dengan teknologi AI misalnya bisa melihat lebih detail lagi behavior kesehatan usaha bahkan prospek bisnis para UMKM ini sehingga bunganya bisa diturunkan. Saya optimistis,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Sunu Widyatmoko mengatakan bunga pinjaman produktif yang diberikan anggota AFPI relatif bersaing dengan multi finance dan perbankan, bahkan lebih rendah dibandingkan bunga pinjaman konsumtif.

“Range secara umum itu usaha yang paling bagus sekali bisa di 18 persen per tahun, terus yang berisiko sekitar di 36 persen,” ungkapnya.

Berita Lainnya:
Politikus PKB Nilai Warung Madura telah Beri Kontribusi Positif

Mengenai permintaan Menteri Teten untuk menurunkan bunga pinjaman produktif untuk UMKM berpatokan pada profil risiko UMKM. Semakin rendah profil risikonya, maka akan semakin rendah besaran bunga yang akan diberikan.

“Kenapa orang bisa dapat 18 persen karena dia proven kinerja segala macam bagus. Bisa tidak yang 36 persen turun? Bisa kenapa tidak orang market bersaing kok. Misal ada orang bagus di platform A dikasih 36 persen, platform B melirik dikasih 30 persen, market machanism. Kenapa orang berani 36 persen tapi ada berani di 18 persen karena di faktor risikonya,” katanya.

“Makanya setransparan mungkin, kalau jejak digitalnya terekam jelas itu akan mempercepat kredibilitas UMKM untuk menurunkan profil risikonya. Itu tujuannya ekosistem digital,” kata dia.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi