Minggu, 05/05/2024 - 11:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

OPEC Kecam IEA atas Perkiraan Puncak Permintaan Bahan Bakar Fosil

ADVERTISEMENTS

WINA — Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Kamis (14/9/2023) mengecam prediksi terbaru Badan Energi Internasional (IEA) mengenai puncak permintaan bahan bakar fosil pada 2030. OPEC mengatakan perkiraan itu tidak berbasis fakta dan dapat mengancam keamanan energi dengan menghambat investasi pada proyek-proyek minyak dan gas.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Direktur eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan dalam sebuah opini di Financial Times pada Selasa (12/9/2023) bahwa permintaan terhadap tiga bahan bakar fosil – minyak, gas dan batu bara – akan mencapai puncaknya pada akhir dekade ini. Perkiraan badan tersebut didasarkan pada “pengaturan kebijakan pemerintah di seluruh dunia saat ini,” termasuk perluasan energi terbarukan dan peningkatan penggunaan kendaraan listrik, tulis Birol.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Namun, OPEC mengatakan dalam pernyataan tegas pada Kamis (14/9/2023) bahwa “perkiraan yang konsisten dan berdasarkan data” tidak mendukung prediksi IEA, dan menuduh badan tersebut “didorong oleh ideologi, bukan berdasarkan fakta”.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Menkeu: Transisi Energi Hadapi Kompleksitas Politik dan Sosial
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Adalah narasi yang sangat berisiko dan tidak praktis untuk mengabaikan bahan bakar fosil, atau menyatakan bahwa bahan bakar fosil sedang berada di awal masa akhir. Yang membuat prediksi seperti itu sangat berbahaya, adalah bahwa prediksi tersebut sering kali disertai dengan seruan untuk berhenti berinvestasi pada proyek minyak dan gas baru,” kata OPEC.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Narasi seperti itu hanya akan menyebabkan kegagalan sistem energi global secara spektakuler. Hal ini akan menyebabkan kekacauan energi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan konsekuensi yang mengerikan bagi perekonomian dan miliaran orang di seluruh dunia,” kata Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais dalam pernyataannya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Menurut OPEC, prediksi IEA juga belum mempertimbangkan “kemajuan teknologi yang terus dicapai oleh industri (bahan bakar fosil) dalam memberikan solusi untuk membantu mengurangi emisi.” Mereka juga tidak mengakui peran penting bahan bakar fosil, yang “terus menyumbang lebih dari 80 persen bauran energi global, sama seperti 30 tahun yang lalu”.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Penggiat Kopi Kalbar Canangkan Standar Liberika

Kelompok produsen minyak tersebut mengatakan akan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mendorong dialog guna berkontribusi terhadap stabilitas energi global.

Ini bukan pertikaian pertama antara OPEC, yang terdiri dari 13 negara pengekspor minyak utama, dan IEA, yang sebagian besar anggotanya mencakup negara-negara konsumen minyak seperti Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara Eropa. IEA, bersama dengan AS, Inggris, dan negara-negara konsumen minyak lainnya, sebelumnya mengkritik pengurangan produksi yang dilakukan OPEC dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai “OPEC+”. IEA menuduh OPEC+ memperburuk krisis energi dan meningkatkan inflasi. OPEC bersikeras bahwa pengurangan produksi dilakukan untuk menstabilkan pasar minyak.

 

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi