Selasa, 30/04/2024 - 05:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Penggiat Kopi Kalbar Canangkan Standar Liberika

ADVERTISEMENTS

Gusti Iwan Darmawan memperlihatkan tiga kemasan kopi liberika asal Kayong Utara yang diproduksinya di Pontianak, Kalimantan Barat, Ahad (3/4/2022).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

PONTIANAK — Penggiat Kopi Kalimantan Barat (Kalbar) saat ini tengah mencanangkan dan menyusun standar kopi jenis liberika. Standardisasi itu seiiring perkembangan budidaya hingga penyajian kopi dataran rendah tersebut yang semakin pesat di Tanah Air.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Kami tengah membuat sebuah standarisasi khusus untuk kopi jenis liberika karena selama ini di Indonesia bahkan dunia hanya ada standarisasi untuk jenis arabika dan robusta,” ujar Pemilik Kopi Jalanan (Kojal) Gusti Iwan Darmawan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ia yang juga merupakan Ketua DPD Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) Kalbar menyebutkan bahwa standarisasi kopi jenis liberika penting untuk menentukan mutu sebagai kontrol rasa dan lainnya. “Kembali, sejauh ini untuk uji laboratorium baik mutu, cita rasa serta lainnya untuk SNI masih memakai standarisasi robusta,” kata Gusti Iwan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Permintaan Kopi Indonesia Meningkat di Korea Selatan, Peluang Ekspor Makin Besar

Menurutnya dengan potret yang ada pihaknya berkepentingan untuk melahirkan standarisasi liberika dari Kalbar. Sebab, potensi yang dimiliki jenis liberika memang ada seperti di Kayong Utara, Kubu Raya, Sambas, Melawi dan Mempawah.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“Apalagi khusus di Kayong Utara untuk jenis liberika sudah memiliki indikasi geografis. Itu yang pertama di Kalimantan dan ketiga di Indonesia,” ungkap dia.

Berita Lainnya:
Hotel BUMN Laris Manis Selama Libur Lebaran

Ia menjelaskan, lingkup standarisasi secara umum yang disusun seputar mulai budidaya, penanganan pascapanen, penyangraian (roasting), pengelolaan kopi bubuknya dan roda ras serta lainnya.

“Untuk standardisasi tentu kami tidak sendiri, kami melibatkan petani, penggiat kopi, pengusaha kopi, pemerintah daerah, civitas akademika serta lainnya,” kata dia.

Gusti Iwan mengajak penggiat, barista, pelaku usaha dan lainnya untuk tidak malu dan ragu menampilkan kopi lokal Kalbar yakni liberika. “Kita harus bangga dengan kopi liberika dan kami mengajak kita sama-sama mengenalkan kopi kebanggaan Kalbar ini,” ucap dia.

 

 

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi