Jumat, 03/05/2024 - 20:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Pengamat Ungkap Penyebab Masyarakat Masih Terjerat Pinjol hingga Bunuh Diri

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Teror pinjaman online (pinjol) kembali memakan korban. Belum lama ini viral seorang nasabah platform peer to peer lending (p2p lending) AdaKami yang diduga bunuh diri setelah mendapatkan sejumlah ancaman dari pihak Desk Collection (DC).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Menanggapi kasus tersebut, Peneliti Center of Digital Economy and SMEs INDEF Nailul Huda melihat ada dua hal yang menyebabkan terjadinya kasus gagal bayar hingga merenggut korban jiwa. Pertama, menurut Huda, informasi mengenai pinjol masih belum simetris.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Informasi yang berkembang saat ini asimetris, sebagai contoh mengenai bunga,” kata Huda kepada Kamis (21/9/2023). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Mentan Pastikan Pertanian di Merauke Dilakukan Secara Modern
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Berdasarkan survei, Huda menjelaskan, faktor paling penting yang dipertimbangkan saat meminjam adalah suku bunga yang rendah. Namun, pinjol tidak memberikan informasi secara rinci besaran bunga yang harus dibayarkan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Iklan pinjol hanya menampilkan bunga mulai 0,1 persen hingga 0,4 persen tanpa menampilkan apakah itu harian, mingguan, atau bulanan. Jika harian sebesar 0,4 persen, maka satu bulan adalah 12 persen,” jelas Huda.  

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Selain itu, kasus terakhir menyebutkan pembayarannya mencapai dua kali lipat dari utang pokok. Untuk itu, Huda meminta ada pihak yang harus bertanggung jawab terhadap informasi tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Bulog Ingin Impor Daging? Ini Tanggapan Kementan

Kedua, Huda melihat, penilaian //credit scoring// pinjol yang menggunakan data alternatif masih perlu diperkuat. Menurut Huda, harus ada data pembanding atau penunjang seperti data historis perbankan. Data ini bisa digunakan untuk melihat kemampuan bayar calon peminjam. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Ini dapat dilihat sebenarnya dari tingkat gagal bayar yang semakin meningkat. Bahkan ada pinjol resmi yang tingkat bayarnya sampai 77 persen. Artinya, dari sistem assesmennya harus ada perbaikan,” kata Huda. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi