Selasa, 30/04/2024 - 02:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

KemenPPPA: Orang Tua Seharusnya Jadi Pelindung Anak, Bukan Pelaku Kekerasan

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nahar mengatakan orang tua seharusnya menjadi tempat yang aman untuk anak, bukan sebagai pelaku kekerasan terhadap anak.  

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Orang tua seharusnya menjadi pelindung bagi anak, bukan pelaku kekerasan,” kata Nahar saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (27/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Nahar menyatakan prihatin atas maraknya kasus kekerasan yang dilakukan orang tua terhadap anak, seperti kasus ibu setrika anaknya di Jambi dan kasus anak yang diikat orang tuanya di pohon pisang di Boyolali, Jawa Tengah.  

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pihaknya mengatakan bahwa orang tua seharusnya menjadi panutan pertama, contoh hidup pertama untuk anak, pendidik, pelindung, sehingga anak bisa bertumbuh dengan baik.  

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Tips Stimulasi Anak Lakukan Aktivitas Fisik Sesuai Usia

“Bisa jadi orang tua yang melakukan kekerasan, dulunya adalah korban. Ini harus diputus mata rantai kekerasan. Tidak boleh berulang turun-temurun. Dua kasus kekerasan terhadap anak seperti di Boyolali dan di Jambi sangat memprihatinkan,” kata Nahar.  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dikatakannya, kejadian itu memiliki dampak trauma mendalam bagi anak seperti munculnya perasaan malu/menyalahkan diri sendiri, cemas atau depresi, kehilangan minat untuk bersekolah, stres pasca-trauma seperti terus-menerus memikirkan peristiwa traumatis yang dialaminya, dan dapat pula tumbuh sebagai anak yang mengisolasi diri sendiri dari lingkungan di sekitarnya.

Berita Lainnya:
Istri Brigadir Ridhal Menangis Histeris, Rumah Duka Terus Ramai Didatangi Pelayat

Nahar menambahkan untuk kasus anak yang diikat di pohon pisang di Boyolali, saat ini korban telah berada di tempat yang aman dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Boyolali akan memastikan pendampingan dan pemulihan bagi anak korban.  

Sementara untuk kasus ibu setrika anak di Kabupaten Bungo, Jambi, Tim SAPA 129 KemenPPPA akan berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Jambi untuk perkembangan kasus, khususnya penanganan luka fisik yang diderita korban dan memantau proses hukumnya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi