Kamis, 02/05/2024 - 13:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Tips Stimulasi Anak Lakukan Aktivitas Fisik Sesuai Usia

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi pediatri RS Cipto Mangunkusumo, dr Rizky Kusuma Wardhani, mengatakan stimulasi aktivitas fisik pada anak bisa dimulai dari usia 0-1 tahun dengan melakukan stimulasi sesuai kemampuan di usianya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kalau di bawah 1 tahun untuk perbanyak stimulasi fisik pertama tidak boleh banyak digendong, harus banyak tummy time, harus taruh di kasur atau lantai, kita bisa posisikan anak sering tengkurap atau berguling-guling, itu salah satu stimulasinya,” kata Rizky dalam diskusi daring yang diikuti, Selasa (2/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Jika anak yang sering tengkurap sudah mampu mengangkat kepalanya atau berguling sendiri, Rizky mengatakan untuk distimulasi dengan memosisikan anak duduk dengan bantuan sandaran dan menopang dengan kedua tangannya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Setelah itu, stimulasi bisa dilanjutkan dengan mengajari anak berdiri dan berjalan dengan bantuan. Jika anak pada usia 1 tahun 2 bulan belum bisa berjalan, Rizky menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan cara terbaik untuk melakukan stimulasi pada anak.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Kalimat yang Sebaiknya tak Diucapkan Nenek dan Kakek kepada Cucu

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Kalau anak bisa jalan dan lari di usia 2 tahun, biasanya kurang lebih sama akhirnya distimulasi untuk melakukan aktivitas fisik yang lebih kompleks seperti melompat, berlari lebih jauh dan aktivitas lainnya seperti olahraga terutama di usia sekolah,” kata Rizky.

Rizky juga mengingatkan sebagai orang tua juga harus aktif mengajak anaknya melakukan kegiatan fisik dan bergerak. Lakukan olahraga bersama dan berikan anak contoh baik untuk aktif bersama dan bergerak bersama. Anak juga bisa diajak untuk melakukan pekerjaan rumah bersama seperti menyapu, dan mengurangi paparan screen time dari gadget atau televisi.

Pilihlah kegiatan fisik dan olahraga yang aman bagi anak seperti bermain di dalam rumah atau sekitar rumah serta arena bermain yang aman sesuai dengan usianya. Ia juga mengingatkan untuk tidak melarang anak bermain di luar rumah dan bersosialisasi dengan teman sebayanya karena dapat memberikan dampak positif pada perkembangan sosial dan motoriknya.

Berita Lainnya:
Perkataan Toxic yang Sebaiknya tak Diucapkan Nenek dan Kakek kepada Cucu

“Melakukan olahraga secara bersama-sama, kita harus bisa memotivasi anak mau bermain bersama, anak jangan sering dilarang-larang, biarkan anak bermain bebas bersama teman atau ajarkan anak permainan masa kecil kita yang ternyata sangat bagus untuk stimulasi perkembangan,” ucap Rizky.

Berikan juga nutrisi dan gizi yang baik bagi tubuh anak, dan kurangi anak mengonsumsi makanan berperisa, mengandung pemanis buatan, dan makanan kemasan yang berpengawet yang berbahaya bagi kesehatannya.

Rizky juga menyarankan agar anak tidur dengan cukup dan berkualitas minimal 8 jam sehari termasuk tidur siang dan malam untuk merangsang hormon pertumbuhan yang bekerja jika anak dalam kondisi rileks atau tidur.

“Tidur bukan hanya tidur siang, intinya anak cukup istirahat, bisa diambil dari dia tidur malam atau tidur siang jadi dalam satu hari harus cukup minimal 8 jam, diharapkan dari istirahat cukup ada hormon pertumbuhan yang akan meningkat, sehingga membantu pertumbuhan tulang,” kata Rizky.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi