Minggu, 05/05/2024 - 10:49 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Penjelasan Ibnu Qayyim Mengapa Jangan Pernah Makan Sampai Kenyang

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Nabi Muhammad SAW telah memberi tuntunan tentang cara menjaga kesehatan. Salah satu cara Nabi SAW menjaga tubuh tetap sehat adalah tidak makan secara berlebihan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Miqdam bin Ma’dikarib, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

ما ملأَ آدميٌّ وعاءً شرًّا مِن بطنٍ ، بحسبِ ابنِ آدمَ أُكُلاتٌ يُقمنَ صُلبَهُ ، فإن كانَ لا محالةَ فثُلثٌ لطعامِهِ وثُلثٌ لشرابِهِ وثُلثٌ لنفَسِهِ

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Tidaklah manusia memenuhi tempat yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Namun, jika ia harus (melebihinya), hendaknya sepertiga perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (HR. Tirmidzi)

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Ibnu Al Qayyim menjelaskan, cara makan tersebut merupakan salah satu hal yang paling bermanfaat bagi tubuh dan hati. Karena jika perut sudah kenyang dengan makanan, maka ia akan tertekan oleh minuman, dan jika menerima minuman, maka akan menjadi tertekan oleh udara.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Ulama Dukung Safaruddin Maju Calon Bupati Abdya pada Pilkada 2024

Dalam kondisi itu, seseorang yang makan secara berlebihan akan mengalami kesulitan dan kelelahan karena ia sama saja dengan membawa beban yang berat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Hal tersebut mengakibatkan rusaknya hati dan malasnya anggota tubuh sehingga mencegah diri melakukan ketaatan dan membawanya pada hawa nafsu yang menuntut terpenuhinya rasa kenyang sehingga perut terisi dengan makanan berbahaya bagi hati dan tubuh,” demikian penjelasan Ibnu Al Qayyim.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dari hadits itu pula, dapat diketahui bahwa makan dengan rakus memiliki kaitan yang erat dengan penyakit. Maka sudah sepatutnya sebagai seorang Muslim agar mengatur dengan sebaik mungkin dalam mengonsumsi makanan agar tidak menimbulkan penyakit buat dirinya.

Berita Lainnya:
Ragam Tradisi Syawalan di Indonesia, tak Hanya Grebeg Syawal

Hendaknya setiap Muslim menghindari cara makan yang berlebihan sampai memuaskan rasa laparnya. Tidaklah ingat ketika Nabi Adam melakukan pelanggaran karena keinginan untuk memenuhi rasa laparnya.

Naluri untuk memuaskan rasa lapar inilah yang mendorong Nabi Adam AS melanggar perintah Allah SWT. Allah SWT berfirman, “Dan sungguh telah Kami pesankan kepada Adam dahulu, tetapi dia lupa, dan Kami tidak dapati kemauan yang kuat padanya.” (QS Taha ayat 115)

Kenikmatan makan dicapai dengan memuaskan rasa lapar, bukan dengan memilih makanan yang paling lezat dan enak. Secara medis dan ilmu pangan bahwa sepersepuluh dari apa yang kita makan adalah untuk kelangsungan hidup.

Sumber

https://islamqa.info/ar/answers/196796/%D9%87%D8%AF%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A-%D8%B5%D9%84%D9%89-%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87-%D8%B9%D9%84%D9%8A%D9%87-%D9%88%D8%B3%D9%84%D9%85-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D9%85%D8%AD%D8%A7%D9%81%D8%B8%D8%A9-%D8%B9%D9%84%D9%89-%D8%B5%D8%AD%D8%AA%D9%87#:~:text=%D9%88%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%82%D8%B5%D9%88%D8%AF%20%D8%A3%D9%86%20%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A8%D9%8A%20%D8%B5%D9%84%D9%89%20%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87,%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AA%D9%8A%20%D9%87%D9%8A%20%D8%AE%D9%8A%D8%B1%20%D9%85%D9%86%20%D8%A7%D9%84%D8%B9%D9%84%D8%A7%D8%AC%20.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi