Minggu, 05/05/2024 - 02:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Wafatnya Abu Thalib dan Turunnya Surat At-Taubah ayat 113

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Paman Nabi Muhammad ﷺ, Abu Thalib mulai sering mengalami sakit, semakin lama semakin berat. Akhirnya beliau meninggal pada bulan Rajab tahun 10 kenabian, setelah enam bulan dari peristiwa pemboikotan. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab Ar-rahiqul Makhtum, Dalam riwayat yang shahih disebutkan bahwa ketika beliau sekarat, Rasulullah ﷺ datang menghampirinya, saat itu ada Abu Jahal di sisinya. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Rasulullah ﷺ berkata : 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Wahai pamanku, ucapkan : Laa Ilaaha Illallah, kalimat yang dapat aku gunakan untuk membelamu di sisi Allah”. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Putri Abu Bakar Tolak Tumpangan Nabi Muhammad SAW demi Jaga Perasaan Suami

Abu Jahal dan Abdullah bin Abi Umayyah berkata : 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Wahai Abu Thalib, apakah engkau membenci agama Abdul Muththalib?”. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Berulang-ulang mereka katakan itu, hingga akhir ucapan Abu  Thalib adalah: “Saya tetap berada di dalam agama Abdul Muththollib”. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Mendengar itu Rasulullah ﷺ bersabda: “Aku akan mintakan ampunan untukmu, selagi aku tidak dilarang dalam hal itu”. 

Lalu turunlah ayat Allah Ta’ala : 

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ يَّسْتَغْفِرُوْا لِلْمُشْرِكِيْنَ وَلَوْ كَانُوْٓا اُولِيْ قُرْبٰى مِنْۢ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ اَنَّهُمْ اَصْحٰبُ الْجَحِيْمِ 

“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu, adalah penghuni neraka jahannam” (QS. At-Taubah ayat 113) 

Berita Lainnya:
Kisah Dua Anak Yatim Ingin Hibahkan Tanah untuk Pembangunan Masjid Nabawi

Allah juga menurunkan ayat-Nya : 

اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۚوَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi tapi Allah memberi petunjuk kepada yang Dia kehendaki” (QS. al Qhashash ayat 56) 

Demikianlah, Abu Thalib mati tetap dalam kekafirannya, meskipun selama hidupnya dia selalu membela dan melindungi Rasulullah ﷺ.

 

 

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi