Selasa, 30/04/2024 - 23:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Gizi Buruk dan Stunting Harus Jadi Program Prioritas Berkelanjutan Daerah  

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin meminta agar pengentasan masalah gizi buruk dan penanganan stunting menjadi program prioritas berkelanjutan bagi pemimpin di pusat maupun di daerah. Hal ini ditekankan Wapres, sekaligus untuk memastikan pergantian kepemimpinan di pusat dan di daerah tetap mengakomodasi percepatan penurunan stunting.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sebab, pelajaran dari pelaksanaan program empat tahun terakhir menunjukkan komitmen politik para pemimpin di pusat dan di daerah sangat berperan pada penurunan stunting.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Komitmen politik yang kuat insyaAllah akan semakin mendekatkan kita pada pencapaian target untuk menghilangkan segala bentuk masalah gizi, termasuk stunting, dari bumi Indonesia pada tahun 2030, sebagaimana target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” ujar Kiai Ma’ruf saat memimpin Rapat Koordinasi Nasional stunting di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (6/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Jokowi Tinggal Perintahkan Menkominfo Berantas Judi Online
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurutnya, komitmen politik pemimpin akan memastikan adanya mobilisasi sumber daya yang diperlukan, juga mendorong perbaikan koordinasi di lapangan dan implementasi pelaksanaan program agar lebih tepat sasaran.

ADVERTISEMENTS

Di hadapan para kepala daerah, Wapres pun meminta untuk terus mengawal dan memastikan pelaksanaan program penurunan stunting menjadi prioritas

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Saya minta kepada saudara-saudara pejabat Gubernur, Bupati, dan Wali Kota, serta seluruh organisasi perangkat daerah, untuk betul-betul mengawal pelaksanaan program tahun depan, sekaligus memastikan penurunan stunting tetap menjadi program prioritas pada saat transisi pemerintahan,” ujarnya.

Meski tren stunting menunjukkan penurunan signifikan yakni dari 30,8 persen tahun 2018 hingga 21,6 persen di tahun 2022, Kiai Ma’ruf berpesan agar seluruh pihak tidak berpuas diri. Sebab, untuk mencapai target 14 persen, maka penurunan stunting di 2023 setidaknya sebesar 3,8 persen dan pada 2024 sebesar 3,8 persen.

Berita Lainnya:
Agak Laen, Walkot Depok Minta Mahar Jika Diminta Jadi Calon Gubernur Jabar: Harus Bayar Saya

“Kalau tidak, berarti kita gagal mencapai target itu. Tapi kalau menurut Kepala BKKBN bahwa kita yakin insyaallah akan bisa mencapainya. Amin, 14 persen. Yakin dulu, yang penting yakin dulu,” ujar Kiai Ma’ruf.

Ia mengingatkan percepatan penanganan stunting terus dioptimalkan agar target penurunan 14 persen tercapai pada 2024. Kiai Ma’ruf mengatakan, waktu tersisa untuk mengejar penurunan kurang dari setahun dan selama itu dihadapkan pada tahun-tahun politik mulai dari Pemilihan Presiden 2024 hingga Pilkada 2024.

“Jadi tahun politik, Pemilu, pergantian kepemimpinan, stunting harus jalan, itu saya kira prinsipnya itu,” ujarnya.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi