Rabu, 22/05/2024 - 00:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Musim Tanam di Tengah El Nino, Ini Rekomendari 11 Varietas Padi dari BRIN

Seorang petani mengayak padi saat petugas Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Utara melakukan pengubinan di areal persawahan di Rorotan, Jakarta Utara, Kamis (14/7/2022) (ilustrasi).

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yudhistira Nugraha menyampaikan Indonesia memiliki 11 varietas padi yang memiliki toleransi tinggi terhadap cuaca ekstrem dan juga kekeringan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Kalau dari 10 tahun terakhir ini, ada 11 varietas yang umurnya genjah dan toleran terhadap kekeringan,” kata Yudhistira di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Ia menjelaskan varietas umur genjah yaitu tanaman padi yang memiliki masa tanam kurang dari 105 hari. Sedangkan umumnya padi di varietas lain baru bisa dipanen ketika berusia 120 hari.

Berita Lainnya:
Airlangga Ungkap Potensi Resesi Indonesia Hanya 1,5 Persen

Yudhistira menilai singkatnya masa panen dari 11 varietas ini bisa mengurangi risiko gagal panen akibat keterbatasan air. Karena dari hasil penelitian yang dilakukan, varietas toleran kemarau ini bisa menghemat air sebanyak 20 persen.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Ia mengatakan, 11 varietas padi tersebut antara lain yakni, Inpari 38, Inpari 39, Inpari 40, Inpari 41, varietas Cisaat, varietas Cakrabuana, varietas Padjajaran, varietas Situbagendit, Inpago 10, Inpago 11, serta Inpago 12. Menurut Yudhistira 11 varietas padi toleran kemarau sangat cocok ditanam di musim kemarau panjang akibat dampak dari fenomena El Nino yang terjadi saat ini.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Jumlah Nasabah Paylater BCA Capai 89 Ribu pada Kuartal I 2024

“Karena diperkirakan El Nino hingga Februari 2024, diharapkan petani bisa mengganti (padi) dengan varietas yang saya sebutkan tadi, sehingga kebutuhan air lebih sedikit,” kata dia.

Ia berargumen, mengganti dengan varietas toleran kemarau penting untuk menjaga produktifitas petani meski dengan ketersediaan air yang sedikit.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Adapun menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, dampak buruk dari fenomena El Nino yakni kekeringan ekstrem, kenaikan suhu cuaca, kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta potensi gagal panen.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi