Senin, 06/05/2024 - 14:02 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Peneliti BRIN Sebut Gejala Difteri Biasa Didahului oleh Gangguan Ini

ADVERTISEMENTS

Petugas kesehatan melakukan vaksinasi ORI di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut, Senin (27/2/2023). Vaksinasi itu dilakukan menyusul penetapan KLB penyakit difteri di Kabupaten Garut.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memberikan penjelasan terkait dengan penyakit difteri yang akhir-akhir ini menyerang di beberapa daerah di Indonesia. Kepala Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis BRIN Harimat Hendarwan di Jakarta, Sabtu, mengatakan difteri disebabkan bakteri Corynebacterium Diphtheriae yang menginfeksi bagian faring, laring, dan tonsil.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Gejalanya itu biasa didahului dengan gangguan pada saat menelan, bernapas juga bisa terjadi masalah di situ, karena ditandai di faring,” ujar dia, Sabtu (7/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Harimat menjelaskan, bagian selaput tenggorokan yang terinfeksi bakteri itu akan berwarna abu keputihan. Hal itu sebagai reaksi, karena bakteri tersebut sudah merusak lapisan kulit dalam yang melapisi berbagai rongga tubuh yang memiliki kontak dengan lingkungan luar (mukosa).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
BRIN Deteksi Kerentanan Longsor Melalui Citra Satelit

Dalam kasus berat, ujarnya, bakteri difteri bisa menghasilkan eksotoksin yang dapat masuk aliran darah, sehingga bisa menyebar ke jantung, ginjal, atau saraf, dan menyebabkan gejala fatal lain. Jika tidak ditangani sesegera mungkin, katanya, penyakit difteri bisa mengancam masyarakat lainnya karena penyebaran penyakit ini mudah, yakni melalui cipratan air liur (droplet), kontak secara langsung dengan penderita, serta kontak tak langsung dengan barang yang disentuh penderita difteri.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Jika penyebaran penyakit ini sudah masif, kata dia, angka penderita berpotensi mengalami kematian mencapai 10 persen. “Ketika terjadi outbreak bisa menyebabkan kematian 10 persen bagi penderita difteri,” kata Harimat. ​​​​​​

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
6 Tipe Kepribadian Pria dan Wanita, Termasuk yang Mana Kamu?

Ia mengatakan subjek yang terinfeksi difteri perlu segera diisolasi dan mendapatkan perawatan intensif agar penyebaran virus tersebut dapat dibendung. Kasus difteri di Subang pertama kali dilaporkan pada 30 September 2023 menyerang anak berusia sembilan tahun, lalu kasus kedua muncul pada 3 Oktober.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dinas Kesehatan setempat sudah melakukan pelacakan siapa saja yang sudah kontak langsung dengan dua orang tersebut. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Garut telah menetapkan status kejadian luar biasa difteri selama Februari-November 2023.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi