Sabtu, 04/05/2024 - 21:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Ahok Tak Segan ‘Bunuh’ Agen atau Pangkalan Elpiji Nakal

ADVERTISEMENTS

Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (kanan) dan Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy di Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Senin (9/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

BUKITTINGGI — Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menegaskan ia tidak akan segan atau kasihan bila harus “membunuh” para agen atau pangkalan elpiji yang kerap tidak patuh dalam menaati aturan harga elpiji bersubsidi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ahok mendapatkan banyak pengaduan warga di pedesaan di mana harga elpiji bersubsidi mahal bahkan sampai Rp 50 ribu per tabung. Menurut Ahok, hal ini harus ditindak karena hanya akan menyusahkan masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kalau saya setop (pasokan elpiji ke desa), ada juga yang bilang, itu akan membunuh agen dan pangkalan. Saya setuju untuk “membunuh” mereka. Kalau “membunuh” itu bisa mengurangi kejahatan lebih besar, saya lakukan. Kalau bahasa agama itu membuat keputusan yang diukur. Manfaat atau mudharat yang lebih besar,” kata Ahok saat peluncuran Sistem Bukittinggi Hebat dan meluncurkan Kartu Bukittinggi Hebat di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, Senin (9/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Pupuk Kaltim: Hampir 25 Ribu Petani Tergabung dalam Program Makmur

Ahok menjelaskan tujuan Pertamina diberikan tugas subsidi tidak lain untuk menolong masyarakat ekonomi kelas bawah. Selain itu juga untuk mencegah terjadinya inflasi. Tapi kenyataan di lapangan menurut Ahok, subsidi yang diberikan pemerintah justru dipermainkan oleh tingkat agen dan pangkalan yang tetap menjual elpiji bersubsidi dengan harga tinggi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Mereka jual dengan harga tinggi alasannya Pertamina tidak ada gas. Itu bohong. Karena barang semua dikirim ke desa, dan di sana sudah ada tengkulak. Dan mereka tidak peduli HET. Lempar alasan kemana-mana,” ucap Ahok.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri di Hannover Messe 2024

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan sebelum ia masuk Pertamina, subsidi untuk elpiji adalah Rp 72 triliun. Tahun ini kata dia subsidi untuk elpiji sudah Rp 117 triliun. Tahun depan, lanjut Ahok, bisa jadi jumlahnya akan naik lagi karena sebenarnya harga elpiji mengalami kenaikan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Tahun depan, jumlah gasnya dibilang bisa sama. Pasti naik ini. Harga naik, mungkin bisa jadi Rp 120 triliun, Rp 130 triliun. Jumlah elpiji naik sebetulnya,” kata Ahok menambahkan.  

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi