Selasa, 07/05/2024 - 20:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Mengapa Hari Kesehatan Mental Dunia Jatuh Setiap 10 Oktober?

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Hari ini 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Dunia. Peringatan ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran tentang kesehatan mental dan menghilangkan stigma yang dapat menyertai tantangan kesehatan mental.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Dilansir Forbes, Selasa (10/10/2023), Hari Kesehatan Mental Dunia dimulai pada 1992, di mana kala itu ada upaya Federasi Kesehatan Mental Dunia (WFMH). Keanggotaannya yang tersebar di 150 negara bertujuan untuk memberikan perhatian terhadap kesehatan mental dan dampaknya di seluruh dunia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Kebutuhan akan kesadaran dan advokasi kesehatan mental sangat besar. Menurut jajak pendapat Monster, 63 persen orang mengatakan kesehatan mental mereka buruk.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Selain itu, berdasarkan survei terhadap 5.000 orang yang dilakukan oleh Muse, 44-38 persen orang mengatakan mereka terlalu banyak bekerja atau burnout. Orang-orang melaporkan bahwa mereka kurang gembira dan merasa kurang dihargai.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Sementara itu, 47 persen mengatakan stres adalah penyebab terbesar dari pengalaman negatif mereka. Stres ini nyata dan signifikan bagi banyak kelompok karena 62 persen wanita dan 51 persen pria berusia 18-34 tahun sangat dilanda stres menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh Stress in America. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Wamenkes: Akar Masalah Obesitas pada Anak Adalah Keluarga

Dalam jajak pendapat yang dilakukan CignaCI, 91 persen Gen Z melaporkan bahwa mereka merasa stres dan 98 persen merasa burnout. Pada tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengangkat tema “Kesehatan mental adalah hak asasi manusia universal” untuk meningkatkan pengetahuan, meningkatkan kesadaran, dan mendorong tindakan yang melindungi kesehatan mental setiap orang sebagai hak asasi manusia universal.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dikutip dari situs WHO, kesehatan mental adalah hak asasi manusia yang mendasar bagi semua orang. Setiap orang, siapapun dan di mana pun berada, berhak atas standar kesehatan jiwa tertinggi yang dapat dicapai. Hal ini mencakup hak untuk dilindungi dari risiko kesehatan mental, hak atas layanan yang tersedia, dapat diakses, dapat diterima, dan berkualitas baik, hak atas kebebasan, kemandirian dan inklusi dalam masyarakat.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Kesehatan mental yang baik sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan. Namun, satu dari delapan orang di seluruh dunia hidup dengan kondisi kesehatan mental yang dapat berdampak pada kesehatan fisik, kesejahteraan, cara mereka berhubungan dengan orang lain, dan penghidupan mereka. Kondisi kesehatan mental juga mempengaruhi semakin banyak remaja dan generasi muda.

Berita Lainnya:
Dokter Ungkap Bahaya di Balik Kebiasaan Nagita Slavina Berbagi Makanan Bekas Gigitannya

Memiliki kondisi kesehatan mental tidak boleh menjadi alasan untuk menghilangkan hak asasi seseorang atau mengecualikan mereka dari pengambilan keputusan mengenai kesehatan mereka sendiri. Namun di seluruh dunia, orang-orang dengan kondisi kesehatan mental terus mengalami berbagai pelanggaran hak asasi manusia. 

Banyak dari mereka yang dikucilkan dari kehidupan bermasyarakat dan mengalami diskriminasi. Sementara itu, masih banyak lagi yang tidak dapat mengakses layanan kesehatan mental yang mereka perlukan. WHO terus bekerja sama dengan mitranya untuk memastikan kesehatan mental dihargai, dipromosikan, dan dilindungi, dan tindakan segera diambil agar setiap orang dapat menggunakan hak asasi mereka dan mengakses layanan kesehatan mental berkualitas yang mereka butuhkan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi