Selasa, 07/05/2024 - 09:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Pekerja Harus Utamakan Work Life Balance, Dokter Jiwa: Demi Kesehatan Mental

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Praktisi kesehatan masyarakat Spesialis Kedokteran Jiwa dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta dr Tribowo Tuahta Ginting mengatakan, keseimbangan antara kerja dan menjalani kehidupan atau work life balance penting untuk dilakukan. Hal ini demi menjaga kesehatan mental seseorang.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Kita kenal work-life balance, keseimbangan antara kerja dan kehidupan. Saat kita seimbang menjalaninya, pola hidup kita akan baik, yang juga menyebabkan kesehatan menjadi lebih baik,” katanya dalam gelar wicara terkait kesehatan mental yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (10/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Tribowo menyebutkan, kebiasaan kerja yang berlebihan atau workaholic juga dapat mempengaruhi fisik dan mental seseorang. Demikian pula sebaliknya, dia mengatakan gaya hidup yang didominasi oleh bermalas-malasan dan tidak melakukan suatu pekerjaan tertentu atau sedentary juga dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Tips Mental Sehat Setelah Libur Lebaran, Hindari Kebanyakan Scrolling Medsos
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Kerja berlebihan, hura-hura berlebihan, dan istirahat berlebihan itu tidak bagus untuk kesehatan. Harus seimbang antara istirahat dan kerjanya,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Kebiasaan tersebut, kata Tribowo, juga dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya seperti individu, sosial atau pergaulan, bahkan hingga makanan yang berbeda-beda dampaknya bagi setiap orang. Selain itu, sambungnya, pola asuh, stres, dan masalah bawaan keluarga lainnya juga mempengaruhi kesehatan mental, dan dapat menyebabkan gangguan jiwa pada seseorang.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Saat seseorang tidak mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan atau masalah tertentu juga dapat mempengaruhi kesehatan mental, terutama dalam pola interaksi, sehingga orang lain tidak bisa memberikan dukungan,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Sementara itu, Kepala Pusat Riset (Kapusris) Kesehatan Masyarakat dan Gizi Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wahyu Pudji Nugraheni mengatakan seseorang dengan kesehatan mental yang baik cenderung lebih bahagia dalam menjalani kehidupan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Tubuhnya Terlipat Sejak Masih SD, Pemuda China Selangkah Lebih Dekat untuk Berdiri Tegak

“Kesehatan mental kalau dipelihara dan dijaga dapat meningkatkan kualitas hidup keseluruhan. Orang yang memiliki kesehatan mental yang baik cenderung bisa lebih bahagia dan puas,” kata Pudji.

Pudji menilai dengan memiliki kesehatan mental yang baik, seseorang akan mampu mengatasi stres, kecemasan, dan depresi secara lebih efektif. Sehingga, hal tersebut secara tak langsung akan meningkatkan taraf hidup orang tersebut.

Untuk diketahui, Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati setiap tanggal 10 Oktober. Pada tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengambil tema Kesehatan Mental adalah Hak Seluruh Manusia secara Universal.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi