Setelah serangan Hamas terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu, Hizbullah mengatakan, mereka mengikuti situasi dengan cermat dan melakukan kontak langsung dengan para pemimpin perlawanan Palestina.
Hizbullah mengeluarkan tanggapan yang tegas terhadap berlanjutnya pendudukan Israel. Langkah ini merupakan pesan bagi mereka yang mengupayakan normalisasi dengan Israel.
Pernyataan tersebut merujuk pada negara-negara Arab yang berupaya menormalisasi hubungan dengan Israel. Para pemimpin Hizbullah dan Hamas juga bertemu pada 2020 untuk membahas normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab.
Akankah Israel berperang di dua front?
Tiga anggota Hizbullah tewas dalam pemboman Israel pada Senin (9/10/2023) setelah serangan lintas batas yang diklaim dilakukan oleh kelompok pejuang Jihad Islam Palestina (PIJ). Hizbullah mengatakan, mereka yang terbunuh adalah martir akibat agresi Zionis di Lebanon selatan. Sebagai tanggapan, kelompok tersebut menembakkan rentetan roket ke Israel.
Para analis berspekulasi bahwa faksi-faksi Palestina di Lebanon sangat ingin membuka front kedua jika Hizbullah memulai serangan.
Oleh karena itu, ada kemungkinan Lebanon terlibat dalam perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah, yang didukung oleh faksi-faksi Palestina.
Meskipun Hizbullah menembakkan artileri di wilayah yang dikuasai Israel, sejauh ini kelompok tersebut menghindari partisipasi yang lebih dalam. Hal ini bisa berubah jika Israel melancarkan serangan darat di Gaza.
Kelompok perlawanan Palestina apa saja yang ada di Lebanon?
Kelompok perlawanan Palestina di Lebanon termasuk Hamas, partai sekuler Fatah, dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP).
Beberapa dari anggota ini berbasis di kamp pengungsi Palestina di Lebanon termasuk Ein el-Hilweh dan Burj al-Barajneh.
Apakah Hizbullah adalah organisasi ‘teroris’?
Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya menganggap Hizbullah sebagai organisasi teroris. Negara-negara Teluk yang merupakan sekutu AS termasuk Arab Saudi juga menganggap Hizbullah sebagai kelompok teroris. Uni Eropa mengklasifikasikan sayap militer Hizbullah sebagai kelompok teroris, namun bukan sayap politiknya.
Apa peran kelompok Hizbullah di Lebanon?
Hizbullah memiliki menteri di pemerintahan dan anggota parlemen di parlemen. Pihak-pihak di Lebanon yang menentang kelompok tersebut menuduh Hizbullah mendorong Lebanon ke dalam konflik.
Hizbullah menjadi lebih menonjol secara politik setelah Suriah, sekutu dekat Hizbullah, menarik diri dari Lebanon menyusul pembunuhan mantan perdana nenteri Rafik Hariri pada 2005. Hariri, seorang politisi Sunni, melambangkan pengaruh Saudi dalam politik Lebanon.
Pada 2016, politisi Kristen yang didukung Hizbullah, Michel Aoun, menjadi presiden. Dua tahun kemudian, Hizbullah dan sekutunya memenangkan mayoritas dalam pemilihan umum pertama di negara itu dalam sembilan tahun terakhir. Pada pemilu 2022, blok politik Hizbullah kehilangan mayoritasnya tetapi kelompok tersebut terus memegang kekuasaan dalam politik negara tersebut.
Sumber: Republika