Selasa, 30/04/2024 - 03:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Upaya Pemkab Bangka Tekan Kekerasan Perempuan dan Anak

ADVERTISEMENTS

 SUNGAILIAT — Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui dinas berwenang mampu menurunkan angka kasus kekerasan perempuan dan anak.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Penurunan kasus itu karena terbangun sistem sinergi yang kuat,” kata Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka, Boy Yandra, saat membuka pelatihan manajemen dan penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, di Sungailiat, Rabu (11/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Bangka, tercatat kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2022 sebanyak 22 kasus dengan lima korban perempuan serta 17 korban anak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Komisi X Ingatkan Nadiem Jangan Mancing Kegaduhan Lewat Pramuka
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Namun, kasus yang sama sampai akhir September 2023, terdata 16 kasus dengan dua orang korban perempuan dan 14 korban anak-anak.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Saya berharap kasus tersebut sampai akhir tahun 2023 tidak terjadi penambahan, baik untuk korban perempuan maupun anak-anak,” kata Boy Yandra.

Dia menilai permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta tindak pidana perdagangan orang masih menjadi permasalahan dalam pembangunan negara.

Berita Lainnya:
3 Selebgram Cantik Asal Jatim Keruk Cuan Rp4,8 Miliar dari Modus Investasi Bodong

“Kondisi ini diperlukan penanganan pencegahan yang serius dengan lebih memperkuat sinergi dari berbagai pihak sebagai sebuah tim yang dapat melindungi, memberikan hak-hak korban dan saksi, serta penegakan hukum bagi pelaku,” jelasnya.

Boy Yandra mengatakan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak serta perdagangan orang bisa terjadi dimana saja termasuk orang-orang terdekat sehingga perlu sebuah perhatian yang kuat terhadap potensi dan korban kekerasan.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi