Kamis, 02/05/2024 - 11:35 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Kurangi Penggunaan LPG Subsidi, Ini Strategi Pemerintah

ADVERTISEMENTS

Warga antre untuk membeli tabung gas LPG 3kg di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (26/7/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Pemerintah berencana mengurangi penggunaan liquefied petroleum gas (LPG) bersubsidi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan jangkauan jaringan gas rumah tangga. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan melibatkan pihak swasta dalam implementasinya untuk mencapai target tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 “Bapak Presiden (Joko Widodo) menanyakan mengenai progres dari jaringan gas dan beban fiskal terhadap LPG. Tadi disampaikan beban fiskal terus meningkat karena konsumsi LPG dari tahun ke tahun terus meningkat, terutama LPG subsidi,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (12/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Airlangga Minta Inggris Adil Terhadap Aturan Uji Tuntas
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Airlangga mencatat pada 2022 konsumsi LPG subsidi sebanyak 7,8 juta ton, sedangkan yang nonsubsidi mengalami penurunan menjadi 580 ribu ton. 

ADVERTISEMENTS

 “Nilai subsidi diperkirakan pada tahun ini bisa mencapai Rp 117 triliun,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Menurutnya, tingkat kemajuan jaringan gas sambungan ke rumah-rumah hanya 835 ribu rumah. Adapun jaringan gas tersebut terdiri atas 241 ribu yang pendanaannya berasal dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) dan sebanyak 594 ribu yang pendanaan berasal dari pemerintah. Airlangga menyebut jaringan gas juga menjadi perhatian pemerintah, sehingga pada 2024 akan ditingkatkan pemasangan jaringan gas hingga 2,5 juta jaringan.

Berita Lainnya:
SKK Migas Siapkan Langkah Strategis Optimalkan Produksi Migas Nasional

“Caranya tentu mengubah peraturan presiden, sehingga memungkinkan pihak swasta bisa ikut di dalam pengembangan jaringan gas kota. Dalam Peraturan Presiden nanti akan ditunjuk Menteri ESDM sebagai penanggung jawab dapat kerja sama KPBU,” ucapnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi