Jumat, 24/05/2024 - 08:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Banda Aceh Chairman Red Cross, Achmad Haeqal Desak Israel dan Palestina Akhiri Peperangan

BANDA ACEH – Banda Aceh Chairman Red Cross, Achmad Haeqal Asri mendesak Israel dan Palestina untuk segera mengakhiri kekerasan yang membahayakan warga sipil.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Kami mendesak para pihak untuk menghormati kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional dan mengambil setiap langkah yang dapat ditempuh untuk mengakhiri bahaya bagi warga sipil di Palestina,” kata Banda Aceh Chairman Red Cross, Achmad Haeqal kepada HARIANACEH.co.id, di Banda Aceh (16/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Haeqal mengatakan warga sipil kerap menanggung dampak terburuk akibat  kekerasan selama konflik.

Dia meminta semua pihak untuk menahan diri dan melindungi nyawa serta harta benda warga sipil.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banda Aceh ini mengatakan Konvensi Jenewa melarang kedua belah pihak yang bertikai untuk membunuh warga sipil dan warga sipil harus diperlakukan secara baik, selain mengharuskan mereka yang terluka dan sakit untuk juga segera dirawat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Orang-orang yang ditahan harus diperlakukan secara manusiawi dan bermartabat. Penyanderaan dilarang berdasarkan hukum humaniter internasional dan sandera harus segera dibebaskan dengan selamat,” tambah Haeqal.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Haeqal juga mengatakan bahwa infrastruktur penting untuk hidup masyarakat, termasuk jaringan listrik dan air, tidak boleh menjadi sasaran serangan. Dari amatannya, terlihat banyak infrastruktur yang disebutkan tersebut hancur akibat serangan-serangan kedua belah pihak yang berperang.

Berita Lainnya:
Media Israel: Netanyahu Stres, Takut Ditangkap ICC

Haeqal mendesak Palestina dan Israel memastikan warga sipil mendapatkan akses ke kebutuhan dasar, termasuk air bersih, makanan, dan perawatan medis.

ADVERTISEMENTS

Eskalasi Konflik Palestina-Israel

Sebelumnya telah disaksikan oleh seluruh masyarakat Dunia dari berbagai media mainstream dan media sosial, pengeboman besar-besaran oleh Israel telah menewaskan sedikitnya 1.350 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang. Aksi penyerangan Israel ini mendapatkan kecaman keras dari berbagai pihak Internasional.

ADVERTISEMENTS

“Perserikatan Bangsa-Bangsa selalu mengalami kelumpuhan yang timbul secara mendadak ketika berhadapan dengan kejahatan Israel terhadap Palestina. Padahal, Israel negara penjajah telah melakukan kejahatan luar biasa dengan menyerang Palestina tanpa membedakan antara tentara dengan warga sipil termasuk perempuan serta anak-anak. Sudah dipastikan penyerangan terhadap warga sipil Palestina telah melanggar International Bill of Human Right.  Jika PBB tidak bisa menghentikan Israel, negara-negara di dunia harus bersatu untuk menghentikan penyerangan Israel tanpa harus melibatkan PBB,” kata salah satu netizen di platform X (Twitter) yang dikutip HARIANACEH.co.id, Senin (16/10/2023).

“Negara Indonesia secara khusus seharusnya segera melakukan tindakan lebih nyata. Jika hari ini Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak turun langsung memberikan perlindungan kepada rakyat Palestina dalam bentuk pasukan perdamaian PBB,” sambut Netizen tersebut.

Berita Lainnya:
AS Umumkan Paket Bantuan Militer Senilai Rp 6,42 Triliun untuk Ukraina

“Rakyat Palestina memiliki hak paling asasi bagi setiap manusia yaitu membela diri. Saat ini Indonesia menjadi anggota Dewan HAM PBB maka posisi ini harus dipergunakan semaksimal mungkin untuk menegakan HAM salah satunya hak asasi manusia bagi rakyat Palestina. Malu kita kepada para pendiri bangsa Indonesia jika penderitaan Palestina atas kekejaman Israel ini tidak bisa diselesaikan oleh PBB atas kerja keras Indonesia. Palestina menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia pada tahun 1944 ketika Presiden Sukarno memimpin,” timpal Netizen lainnya.

Dunia Internasional juga dipertontonkan dengan informasi yang berkembang di media dan medsos, begitu banyak dan bahkan ada ribuan orang memadati halaman rumah sakit terbesar di wilayah Gaza.

“Terlihat dengan jelas para dokter kewalahan berjuang merawat pasien. Di saat yang sama, tak sedikit tenaga medis juga berguguran. Kekerasan tidak luput dari perhatian para petugas kesehatan di sana,” ucap Netizen lainnya.

“Rumah sakit penuh!” timpal Netizen lainnya lagi yang bersahut-sahutan di lini masa platform X milik Elon Mask itu.

Dunia Internasional mendesak Israel dan Palestina untuk segera mengakhiri konflik.[]

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi