Rabu, 08/05/2024 - 15:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Guru Besar IPB Nilai Pangan Lokal Jawaban Bangun Kedaulatan Pangan

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Dwi Andreas Santosa, MS., menyampaikan bahwa pangan lokal merupakan jawaban bagi Indonesia dalam membangun kedaulatan pangan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Jadi, kita tidak lagi bicara potensi (pangan lokal dalam kedaulatan dan ketahanan pangan). Itu (pangan lokal) justru jawaban bagaimana kita bisa berdaulat pangan,” ujar Andreas saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin (16/10/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Meskipun begitu, kata dia melanjutkan, masyarakat di Tanah Air belum sepenuhnya mengonsumsi pangan lokal sebagai pangan pokok. Menurut dia, masyarakat cenderung mengonsumsi pangan lokal sebagai camilan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Andreas mengatakan masyarakat Indonesia justru menggunakan gandum yang diperoleh dari impor sebagai pangan pokok.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Tokopedia Catat Penghimpunan Zakat dan Donasi Capai Rp 7,8 Miliar

“Penggunaan pangan lokal sebatas camilan, umbi-umbian singkong, ataupun yang lain dijadikan camilan, bukan pangan pokok. Di Papua, dulu sagu sebagai pangan pokok, sekarang sudah enggak ada,” kata pengamat pertanian itu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Oleh karena itu, menurut Andreas, ke depannya perlu ada political will atau kemauan politik dari pembuat kebijakan dalam mendorong penggunaan pangan lokal sebagai pangan pokok. Contohnya, pemerintah dapat membuat kebijakan optimalisasi anggaran seperti di Kementerian Pertanian untuk pengembangan produk pangan lokal.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dia menekankan sudah saatnya pengembangan pangan lokal tidak hanya sebatas wacana ataupun kampanye dan tindakan seremonial seperti menanam padi dan sorgum.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sementara itu, peneliti dari Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Azizah Fauzi berpendapat untuk membangun kedaulatan dan ketahanan pangan di Indonesia, pemerintah perlu mendorong produktivitas pengolahan pangan lokal dengan mengedepankan pemakaian bibit unggul dan teknologi pertanian.

Berita Lainnya:
Survei BRI: Ekspansi Bisnis UMKM Melambat, Tapi Tetap Prospektif

Dia mencontohkan melalui pemanfaatan teknologi pertanian, pangan lokal Indonesia, yakni singkong dapat diolah menjadi pangan bergizi tinggi seperti tepung modified cassava flour (mocaf).

Sejalan dengan itu, Azizah pun merekomendasikan agar Pemerintah Indonesia membuka diri terhadap investasi dan membuat regulasi yang memfasilitasi investasi di bidang pertanian itu demi mempercepat adopsi teknologi pertanian di Indonesia.

“Harapannya, adopsi teknologi sebagai salah satu cara meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia,” kata Azizah.

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi