Sabtu, 04/05/2024 - 12:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Parlemen Rusia Setujui Pencabutan Ratifikasi Larangan Uji Coba Nuklir

ADVERTISEMENTS

 MOSKOW — Majelis rendah parlemen Rusia, Duma Negara, menyetujui pencabutan ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) dalam pembacaan pertama dari tiga pembacaan pada Selasa (17/10/2023). Pemungutan suara tersebut disahkan dengan 412 suara berbanding nol, tanpa ada abstain.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Ketua Duma Vyacheslav Volodin mengatakan Rusia mencabut perjanjian tersebut karena sikap Amerika Serikat yang tidak bertanggung jawab terhadap keamanan global.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Rusia mengatakan, tujuan mereka mencabut ratifikasi ini adalah untuk mengembalikan kesetaraan dengan Amerika Serikat, yang telah menandatangani perjanjian pada 1996 namun tidak pernah meratifikasinya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Moskow tidak akan melanjutkan pengujian kecuali Washington melakukannya. Namun para ahli pengendalian senjata khawatir Rusia mungkin akan melakukan uji coba yang dapat mengantarkan era baru nuklir berkekuatan besar, yang dianggap Barat sebagai peningkatan nuklir Rusia di tengah perang Ukraina.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Pemungutan suara kami merupakan jawaban terhadap Amerika Serikat atas pendekatan mereka yang kasar terhadap tugasnya menjaga keamanan global. Dan apa yang akan kami lakukan selanjutnya, apakah kami tetap menjadi pihak dalam perjanjian tersebut atau tidak, kami tidak akan memberi tahu mereka. Kami harus memikirkan keamanan global, keselamatan warga negara kami dan bertindak demi kepentingan mereka,” kata Volodin.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kepala Intelijen Militer Israel Mengundurkan Diri, Netanyahu Didesak Ikuti Langkah Serupa

Volodin mengatakan, Amerika Serikat telah meminta Rusia melalui PBB untuk tidak mencabut ratifikasinya. Dia mengatakan, langkah Moskow merupakan peringatan bagi Washington setelah kegagalannya meratifikasi CTBT selama 23 tahun terakhir. Rusia meratifikasinya pada tahun 2000.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pad 5 Oktober Presiden Rusia, Vladimir Putin belum mengungkapkan apakah Rusia harus melanjutkan uji coba nuklir atau tidak, setelah seruan dari beberapa pakar keamanan dan anggota parlemen Rusia untuk menguji bom nuklir sebagai peringatan kepada Barat. Tidak ada negara mana pun kecuali Korea Utara yang melakukan uji coba yang melibatkan ledakan nuklir pada abad ini.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pengesahan RUU deratifikasi dijamin setelah 440 dari 450 anggota Duma menandatangani RUU tersebut sebagai sponsor pada pekan lalu. Meskipun mencabut ratifikasinya, Rusia menyatakan akan tetap menjadi penandatangan CTBT dan terus memasok data ke sistem pemantauan global yang memperingatkan dunia akan adanya uji coba nuklir.

Pasca-Soviet, Rusia belum pernah melakukan uji coba nuklir. Uni Soviet terakhir kali mengujinya pada 1990 dan Amerika Serikat pada 1992. Dimulainya kembali uji coba nuklir oleh Rusia, Amerika Serikat atau Cina dapat menandai dimulainya perlombaan senjata nuklir baru antara negara-negara besar yang menghentikan uji coba nuklir pada tahun-tahun setelah runtuhnya Uni Soviet 1991.

Berita Lainnya:
Kabinet Perang Israel Akhiri Pertemuan Tentang Cara Menanggapi Iran

Peneliti senior di Institut Penelitian Perlucutan Senjata PBB, Andrey Baklitskiy mengatakan, pencabutan ratifikasi CTBT yang dilakukan Rusia adalah bagian dari “lereng licin” untuk melanjutkan pengujian.

Dia mencatat pada Februari Putin telah mengatakan bahwa Rusia harus mempersiapkan segalanya untuk melakukan uji coba jika Washington melakukannya. Sementara itu, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah mengunjungi tempat uji coba Rusia di kepulauan utara terpencil Novaya Zemlya pada Agustus.

Bulan lalu, CNN menerbitkan gambar satelit yang menunjukkan Rusia, Amerika Serikat dan Cina telah membangun fasilitas baru di lokasi uji coba nuklir mereka dalam beberapa tahun terakhir.

“Saya tidak melihat uji coba Rusia akan segera dilakukan, namun semakin Anda mengarah ke arah ini, semakin sedikit keputusan besar yang harus Anda ambil untuk melanjutkan uji coba tersebut,” ujar Baklitskiy.

Bagi banyak ilmuwan dan aktivis, besarnya uji coba bom nuklir selama Perang Dingin menunjukkan betapa bodohnya tindakan nuklir yang berada di ambang bahaya, yang pada akhirnya dapat menghancurkan umat manusia dan mencemari planet ini selama ratusan ribu tahun. Namun perang di Ukraina telah meningkatkan ketegangan antara Moskow dan Washington ke tingkat tertinggi sejak Krisis Rudal Kuba pada 1962.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi