Kamis, 02/05/2024 - 12:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Jepang Desak Cina dan Rusia Cabut Larangan Impor Hasil Laut

ADVERTISEMENTS

 JENEWA — Jepang pada Rabu (15/11/2023) menyerukan Cina dan Rusia untuk mencabut larangan impor produk lautnya pada sidang Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang membahas potensi kekhawatiran perdagangan, demikian menurut sebuah sumber di Jenewa

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Selain mengajukan pertanyaan mengenai pembatasan impor dalam pertemuan tentang aturan WTO, Jepang juga berkesempatan mengajukan keluhan kepada badan itu karena Tokyo melihat penerapan larangan tersebut diberlakukan setelah dilepaskannya air radioaktif olahan ke laut, karena tidak memiliki dasar ilmiah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Selama sidang Komite Tindakan Sanitasi dan Fitosanitasi, pejabat Jepang bersikeras larangan impor tersebut melanggar perjanjian WTO yang membolehkan anggotanya mengambil tindakan sanitasi yang diperlukan untuk melindungi kesehatan manusia sepanjang tindakan tersebut didasarkan pada kaidah ilmiah. Diantara negara pendukung Jepang adalah Amerika Serikat, Uni Eropa, Australia dan Inggris.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sementara Cina bersikeras agar Jepang menghentikan pembuangan limbah itu, mengatakan bahwa larangan selimut atas impor hasil laut Jepang untuk melindungi nyawa dan kesehatan pelanggan asal Cina dan sejalan dengan hukum setempat serta perjanjian WTO tentang penerapan tindakan sanitasi dan fitosanitasi.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kekalahan Ukraina Bisa Bermakna Kekalahan Barat

Selain Cina, Rusia juga mengkritik Pemerintah Jepang dengan mengatakan bahwa proses pembuangan limbah itu kurang transparan. Beijing mulai menerapkan larangan segera setelah Jepang mulai membuang limbah air radioaktif dari PLTN Fukushima Daiichi ke Samudera Pasifik pada Agustus, yang kemudian diikuti Rusia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Jepang berencana untuk terus membuang air limbah yang telah diolah, yang telah terakumulasi di lokasi kompleks nuklir karena pekerjaan terus dilakukan untuk menonaktifkan reaktor yang mengalami krisis bahan bakar dalam kecelakaan nuklir tahun 2011, selama sekitar 30 tahun.

Meski radioaktif tritium yang ada pada limbah itu tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, pemerintah menegaskan keamanan pembuangan limbah dengan mengencerkannya sehingga level tritium menjadi 1/40 dari konsentrasi yang diizinkan pada standar keamanan nasional.

Berita Lainnya:
Terungkap Proposal Gencatan Senjata Israel yang Ditolak Hamas

Selama sidang komite WTO, pejabat Jepang juga menyebutkan bahwa fasilitas tenaga nuklir di dunia melepaskan lebih banyak tritium ke lingkungan daripada PLTN Fukushima.

Sejauh ini tidak terdeteksi tingkat tritium dan radioaktif lain yang abnormal di sekitar PLTN tersebut, menurut pantauan lingkungan oleh otoritas Jepang, operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power Company Holdings Inc. dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Dalam laporan IAEA yang dirilis Juli, dikatakan pembuangan limbah tersebut sesuai dengan standar keamanan global dan akan memiliki dampak yang “dapat diabaikan” terhadap manusia dan lingkungan.

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi