Teguh mengatakan Pupuk Kaltim telah berhasil merealisasikan pengembangan lahan seluas 48.585 hektare dengan melibatkan 17.682 petani dalam program ini hingga September 2023.
Melalui pendampingan yang intensif, petani binaan Pupuk Kaltim berhasil mencatat peningkatan produktivitas hasil panen padi dan jagung mereka sebesar 35 persen, yang pada gilirannya turut meningkatkan kesejahteraan mereka melalui kenaikan keuntungan hasil panen yang mencapai rata-rata 52 persen.
“Keberhasilan ini mencerminkan komitmen Pupuk Kaltim dalam memberikan dampak positif secara berkelanjutan bagi masyarakat petani dan memperkuat kontribusinya dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ucap Teguh.
Berkat upaya Pupuk Kaltim dalam melahirkan berbagai inisiatif ESG dan GCG, Teguh sampaikan, Pupuk Kaltim
telah berhasil mendapatkan berbagai penghargaan mulai dari predikat Platinum pada ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) dan Citra Emas pada Public Disclosure Program for
Environmental Compliance (PROPER) dari KLHK. Teguh menyebut Pupuk Kaltim berhasil meraih penghargaan PROPERNAS untuk keenam kalinya pada 2022 dan PROPERDA untuk kedelapan kalinya pada 2023.
Selain itu Pupuk Kaltim juga berhasil kategori Platinum pada SNI Award, empat kategori Platinum di TJSL & CSR Award, hingga juara kedua pada kategori Non Go Publik Non Keuangan pada Annual Report Award (ARA) 2023. Teguh menyampaikan Pupuk Kaltim juga meraih peringkat pertama dunia sektor agrokimia di penilaian ESG Risk Rating Sustainalytics dengan skor ESG terkini sebesar 21,3.
“Alhamdulillah kami merasa sangat terhormat atas berbagai penghargaan yang kami dapatkan pada tahun ini. Hal ini menjadi kebanggan bagi kami dan terus memotivasi kami untuk terus konsisten menggagas inovasi dan implementasi ESG dan GCG demi keberlanjutan bisnis serta tanggung jawab kita pada generasi yang mendatang,” kata Teguh
Sumber: Republika